Pejabat Tinggi Korea Selatan Minta Maaf Atas Tragedi Itaewon, Menundukkan Kepala Hingga Menangis

ERA.id - Para pejabat tinggi Korea Selatan akhirnya menyampaikan permintaan maaf atas tragedi Itaewon. Para pejabat membungkukkan badan hingga menangis saat menyampaikan permohonan maaf kepada publik. 

Menteri Dalam Negeri dan Keselamatan Lee Sang-min, yang mendapat kecaman menjadi salah satu pejabat yang meminta maaf kepada publik. Lee mengaku menyesal telah melontarkan pernyataan yang tidak pantas sambil membungkukkan kepalanya. 

“Saya sangat meminta maaf kepada orang-orang bahwa kecelakaan baru-baru ini terjadi meskipun negara memegang tanggung jawab tak terbatas untuk keselamatan rakyat,” kata Lee, dikutip SCMP, Rabu (2/11/2022). 

Selain Menteri Dalam Negeri, Komisaris Jenderal polisi Korea Selatan, Yoon Hee-keun dan Nam Hwa-yeong, penjabat komisaris jenderal Badan Pemadam Kebakaran Nasional, mengakui bahwa tanggapan polisi terhadap bencana itu tidak memadai. Ia merasa sangat bertanggung jawab atas tragedi Itaewon yang menewaskan lebih dari 150 orang.

“Saya merasakan tanggung jawab yang berat, sebagai kepala salah satu kantor pemerintah terkait," ucap Yoon. 

Lalu, kata Yoon, Badan Kepolisian Nasional sedang mencari tahu bagaimana petugas di lapangan menangani lonjakan massa, dan fakta bahwa layanan darurat menerima sejumlah panggilan yang memperingatkan tentang keseriusan saat situasi memburuk. 

Pihaknya juga berjanji akan melakukan yang terbaik guna mencegah hal-hal dan kejadian mengerikan itu tidak terulang kembali. 

“Saya akan melakukan yang terbaik untuk mencegah insiden tragis seperti itu terjadi lagi di masa depan sambil sekali lagi merasakan tanggung jawab tak terbatas untuk keselamatan publik melalui kecelakaan ini," kata Yoon setelah membungkuk. 

Sama halnya dengan para pejabat yang lain, Walikota Seoul, Oh Se-hoon juga turut menyampaikan duka cita sekaligus permintaan maaf. Oh bahkan tak kuasa menahan air matanya saat menceritakan bagaimana anak kecil yang menjadi korban telah meninggal dunia. 

“Ketika saya mencoba menghibur seseorang dengan seorang anak perempuan yang dirawat di National Medical Center kemarin, mereka mengatakan bahwa anak perempuan mereka akan selamat, dan mereka percaya begitu,” kata Oh, dikutip APNews, Rabu (2/11/2022). 

“Saya mendengar dia meninggal pagi ini. Saya minta maaf karena permintaan maaf saya datang terlambat,” tambahnya sambil menangis. 

Polisi telah meluncurkan gugus tugas sebanyak 475 orang untuk menentukan penyebab bencana. Mereka akan menyisir video kamera keamanan dan mewawancarai saksi di lokasi kejadian.

Sementara korban tewas dari tragedi Itaewon diketahui berusia 20-an dan 30-an, dan 26 adalah warga negara asing, termasuk dua mahasiswa Amerika Serikat. Korban lainnya berasal dari Rusia, Iran, dan Jepang.

Perdana Menteri Korea Selatan, Han Duck-soo mengatakan para korban asing harus menerima dukungan pemerintah yang sama seperti warga Korea Selatan.

Han juga mengatakan pemerintah sedang menyelidiki dan mengakui bahwa perubahan harus dilakukan. 

"Kita perlu merombak semuanya dan memprioritaskan keselamatan terlebih dahulu,” tutup Han.