3 Kabupaten di Aceh Dilanda Banjir
ERA.id - Banjir melanda sebanyak tiga kabupaten yang terdapat di Provinsi Aceh, Kamis (3/11/2022).
Adapun banjir terjadi di Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Aceh Timur dan Kabupaten Aceh Selatan. Dari informasi yang diperoleh banjir tersebut dilaporkan terjadi setelah meluapnya air sungai usai diguyur hujan, sejak Rabu (2/11/2022).
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tamiang melaporkan banjir meluas hingga merendam 12 kecamatan, yang sebelumnya merendam enam kecamatan. Saat ini tercatat ada 102 desa terendam banjir di Kabupaten Aceh Tamiang.
Untuk ketinggian air dilaporkan mencapai 1 hingga 1,5 meter yang terpantau masih merendam di beberapa titik. Bahkan banjir itu merendam ruas jalan hingga memutus perlitasan Jalan Lintas Sumatera Medan - Banda Aceh, di Desa Seumadam, Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang.
BPBD Kabupaten Aceh Tamiang juga melaporkan jumlah terkini warga yang terkena dampak dari banjir tersebut. Adapun kini tercatat sebanyak 2.250 kepala keluarga (KK) atau 7.410 jiwa mengungsi akibat banjir merendam rumah mereka.
Banjir juga terjadi di Kabupaten Aceh Timur yang merendam permukiman warga di Kecamatan Simpang Jernih. Sebanyak empat desa terendam yakni Desa Pante Kera, Simpang Jernih, Batu Sumbang dan Desa Melidi.
BPBD Kabupaten Aceh Timur melaporkan sebanyak 63 warga terpaksa mengungsi. Sedangkan untuk ketinggian air mencapai 30 centimeter (cm) hingga 1 meter.
Sementara, banjir juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Aceh Selatan. Petugas gabungan mengevakusi warga yang terjebak banjir di Desa Lhok Raya, Kecamatan Trumon Tengah.
Proses evakuasi dipimpin langsung Kapolres Kapolres Aceh Selatan AKBP Nova Suryandaru. Nova mengatakan ketinggian air mencapai 30 sampai 50 cm. Pihaknya berhasil mengevakuasi 10 orang warga yang terjebak banjir di perkebunan sawit.
"Ada 10 warga yang terjebak di daerah perkebunan berhasil dievakuasi dan diantarkan langsung ke rumah masing-masing," ungkapnya.
Nova mengatakan 10 orang warga itu sebelumnya telah terjebak banjir selama tujuh jam. Mereka berhasil menyelamatkan diri setelah bergantung di dahan pohon sawit.
"Korban yang berhasil dievakuasi terdiri dari satu orang balita bersama ibunya, dua orang lansia dan enam orang dewasa," pungkasnya.