Benjamin Netanyahu Raih Kemenangan di Pemilu, Begini Ucapan Selamat dari PM Israel Yair Lapid

ERA.id - Perdana Menteri Israel, Yair Lapid mengucapkan selamat kepada saingannya, Benjamin Netanyahu atas kemenangan yang diraih. Lapid mengakui kekalahannya dan siap untuk melakukan transisi kekuasaan. 

Menurut pernyataan resmi kantor Yair Lapid, Perdana Menteri Israel itu sudah mulai menginstruksikan seluruh kantornya untuk bergegas pergi dan transisi kekuasaan. Ia juga mengucapkan selamat atas kemenangan Netanyahu. 

“Perdana Menteri Lapid mengucapkan selamat kepada Pemimpin Oposisi Netanyahu atas kemenangannya dalam pemilihan, dan memberi tahu dia bahwa dia telah menginstruksikan seluruh kantornya untuk mempersiapkan transisi kekuasaan yang terorganisir," kata sebuah pernyataan dari kantor Lapid, dikutip NDTV, Jumat (4/11/2022). 

Diketahui Lapid merupakan saingan berat Netanyahu. Ia sebelumnya mengatakan kepada pendukung partainya yang berhaluan tengah Yesh Atid bahwa negara itu perlu menunggu sampai semua suara dihitung.

Saat ini surat suara yang tersiss masih dalam tahap penghitungan. Namun koalisi dari Netanyahu masih memegang 64 kursi dari 120 kursi yang tersedia. 

Menurut laporan Times of Israel, Netanyahu telah memulai pembicaraan dengan mitra koalisi tentang pembentukan pemerintahan baru. Namun sejauh ini tidak ada konfirmasi dari partai Likud-nya.

Dengan kemenangan yang sudah dipastikan, Presiden Isaac Herzog minggu depan akan memberi Netanyahu waktu selama 42 hari untuk membentuk pemerintahan.

Netanyahu, yang telah menjabat sebagai perdana menteri lebih lama dari siapa pun dalam 74 sejarah Israel, kemudian akan ditugaskan untuk berbagi jabatan kabinet dengan mitra koalisinya.

Pembagian ini termasuk peran penting bagi pemimpin bersama Zionisme Agama sayap kanan, yang diproyeksikan untuk memenangkan 14 kursi, menggandakan keterwakilannya di parlemen terakhir.

Itamar Ben-Gvir, seorang penghasut yang dikenal dengan retorika anti-Arab dan seruan menghasut bagi Israel untuk mencaplok seluruh Tepi Barat, mengatakan dia ingin menjadi menteri keamanan publik, sebuah jabatan yang akan menempatkan dia bertanggung jawab atas polisi.

Dalam beberapa hari terakhir, Ben-Gvir telah berulang kali meminta dinas keamanan untuk menggunakan lebih banyak kekuatan dalam melawan kerusuhan Palestina.

“Sudah saatnya kita kembali menjadi tuan bagi negara kita,” kata Ben-Gvir pada malam pemilihan.

Sedangkan Bezalel Smotrich dari Zionisme Agama mengatakan dia ingin menjadi menteri pertahanan.

Netanyahu merupakan pemimpin Israel yang 12 tahun berturut-turut berkuasa. Tahun lalu ia terpaksa digulingkan dan mengakhiri masa jabatannya. Ia juga terlibat tuduhan serius atas tiga kasus korupsi.