Dana Darurat Ideal: Cara Menghitung dan Cara Mengumpulkannya
ERA.id - Dalam pengaturan keuangan, arus keluar-masuk uang perlu dibuatkan perencanaan. Terkait hal tersebut, Anda juga perlu memiliki mengalokasikan uang untuk dana darurat ideal.
Dana darurat merupakan atau emergency fund merupakan dana yang sengaja disiapkan sebagai bentuk antisipasi untuk berbagai kondisi darurat yang membutuhkan uang tunai dengan segera. Ada banyak hal yang bisa terjadi dan membutuhkan dana darurat.
Ketika Anda memiliki dana tersebut, Anda tak perlu berutang kepada orang lain atau bank saat mengalami kendala keuangan mendadak. Hal tersebut mampu menjaga kesehatan keuangan Anda. Dikutip Era dari CNBC Indonesia, berikut adalah informasi lebih lengkap mengenai dana darurat.
Jumlah dan Cara Menghitung Dana Darurat Ideal
Jika Anda adalah orang yang belum menikah, nilai dana darurat ideal minimal tiga kali pengeluaran rutin setiap bulan. Jika penghasilan Anda per bulan adalah Rp7 juta, kemudian pengeluaran rutin per bulan adalah Rp5 juta, maka dana darurat ideal Anda adalah Rp15 juta.
Jika Anda telah menikah, nilai dana darurat ideal lebih besar, minimal enam kali pengeluaran rutin bulanan. Nilai yang lebih besar karena setelah menikah jumlah tanggungan lebih banyak. Jumlah tersebut akan meningkat ketika Anda telah memiliki anak. Dana darurat ideal orang yang telah menikah dan punya anak adalah sembilan kali pengeluaran rutin bulanan.
Angka ideal dana darurat berasal dari asumsi durasi yang dibutuhkan seseorang untuk mendapatkan pekerjaan baru jika kondisi darurat yang dialami adalah pemutusan hubungan kerja (PHK).
Jika seseorang di-PHK sehingga pendapatan terhenti, pengeluaran rutin harian atau bahkan bulanan tetap bisa ditutup dengan dana darutat. Dana tersebut akan menjadi pengganti penghasilan hingga akhirnya orang tersebut kembali mendapatkan pekerjaan atau penghasilan.
Cara Mendapatkan Dana Darurat
Dana darurat bisa Anda kumpulkan dengan cara bertahap, yaitu menyisihkan penghasilan per bulan. Setiap Anda menerima gaji atau penghasilan, sisihkan minimal 10% dari uang tersebut sebagai saldo dana darurat.
Jika penghasilan Anda adalah Rp7 juta per bulan, sisihkan minimal Rp700 ribu untuk masuk rekening dana darurat. Jika saat ini Anda belum memiliki tanggungan cicilan utang, jumlah uang yang bisa kamu sisihkan bisa di atas 10%.
Masih dengan asumsi bahwa penghasilan Anda adalah Rp7 juta. Dalam situasi tersebut, Anda belum menikah, tidak memiliki tanggungan cicilan utang, bepergian menggunakan transportasi umum yang murah, dan tingal bersama orang tua. Maka pengeluaran rutin per bulan Anda tidak lebih dari Rp4 juta per bulan.
Maka, dana darurat ideal yang perlu Anda siapkan adalah Rp12 juta. Anda bisa membuat perencanaan pengeluaran dengan alokasi Rp4 juta untuk biaya sehari-hari, alokasi dana darurat Rp2,5 juta, dan Rp 500.000 untuk pengeluaran tersier pribadi. Ketika hal tersebut dilakukan dengan disiplin, dana darurat ideal bisa Anda dapatkan dalam waktu 5 bulan.
Bagaimana dengan hal lain? Apakah investasi hanya bisa dilakukan setelah dana darurat terkumpul? Jawabannya tidak. Anda bisa memulai ke langkah lain (misalnya investasi) setelah tabungan dana darurat Anda mencapai 30% dari nilai dana darurat ideal.
Jika dana darurat ideal Anda adalah Rp15 juta, Anda perlu memiliki saldo dana darurat sebesar Rp5 juta sebelum melangkah ke investasi. Setelah itu, jangan biarkan saldo dana darurat tersebut (Rp5 juta) berhenti.
Tetaplah menyisihkan uang setiap bulan minimal 10% hingga akhirnya mencapai nilai ideal dana darurat. Setelah dana darurat ideal tercapai, Anda bisa mengalihkan fokus ke pembesaran alokasi dana investasi.