Warga Mengamuk dalam Acara HUT Makassar di Lapangan Karebosi, Anggap Panitia Kurang Ajar
ERA.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar baru-baru ini menggelar acara puncak HUT ke-415 Makassar, Rabu (9/11/2022) malam. Namun event tersebut diprotes warga karena gelaran tersebut mulur.
Buntutnya, ada ratusan anak sekolah dan pendampingnya, kecewa berat. Toh mereka, para siswa, dipanggil untuk memamerkan pakaian adat dan pawai budaya di Lapangan Karebosi. Data yang dihimpun ERA, ada 600 gabungan siswa, mulai dari 400 siswa-siswi SD dan 200 dari SMP, beraksi pada tengah malam, padahal mereka sudah mempersiapkan diri sejak jauh hari dengan latihan, agar penampilannya memukau di depan penonton.
Informasi awal itu disebar oleh pemilik akun Twitter @noviola dan berujung viral. "Anak SD yang mestinya tampil pada saat acara, hanya lewat saja depan panggung. Mereka latihan 2 minggu dan tanpa perform sama sekali!" kata @noviola, Rabu (9/11/2022).
Meski diberi ruang untuk tampil, tetap saja orang tua maupun guru yang mendampingi, merasa keberatan. Bagaimana tidak, para siswa-siswi beraksi pada pukul 22.50 WITA. Pemberian panggung pada jam tersebut dianggap tidak layak untuk siswa-siswi yang masih duduk di bangku SD dan SMP.
"Kecewa anak-anakku. 400 anak SD kecewa. Acara apa ini, kurang ajar!" kata ibu-ibu yang ada di dalam video yang diunggah akun @noviola.
@noviola juga menjelaskan ada siswa yang datang dari tempat yang jauh memakai transportasi umum. "Mereka ada yang datang dari Daya dengan transportasi umum, tanpa didampingi orang tua! Bayangkan!" tulis @noviola.
"Setengah 12 (23.30 WITA) baru pulang. Dari jam 3 sore (15.00) tidak semua anak-anak didampingi orang tua, ada yang didampingi guru. Para guru tidak berani protes, jika protes non job ke desa, bisa bayangin perasaan gurunya?" tambah @noviola.
Parahnya lagi, dalam video tersebut terlihat orang tua pun guru tak diperhatikan dengan layak oleh panitia kegiatan HUT Makassar tersebut. Ada yang duduk di satu kursi, diisi dua orang, ada yang kebagian kursi dengan duduk melantai.
Parahnya lagi, @noviola mengatakan selama dua pekan anak-anak berlatih terus-menerus di Lapangan Karebosi. Para siswa-siswi juga tidak mengikuti proses pembelajaran di sekolah masing-masing. Apalagi, setiap siswa-siswi dikenakan iuran untuk pelatih dan biaya pakaian adat pun ditanggung masing-masing. "Tega sekali!" tutup @noviola.
Di tempat lain, Wali Kota Makassar Danny Pomanto cuma bisa memohon maaf dan berjanji akan menyiapkan tempat lain agar para siswa bisa memamerkan keahliannya.
"Saya akan membuatkan event spesial untuk itu, latihan terus. Kepada para orang tua, sabar. Ini memang situasional, mestinya acara dimulai jam 8, tapi akhirnya mulai jam 9, dan akhirnya penampilan anak-anak kita tidak bisa kita lakukan. Mohon maaf sekali lagi," tutupnya dalam sebuah video yang beredar.