Cerita PHL Divpropam Polri Disuruh Chuck Putranto Ambil CCTV Sekitar Rumdin Sambo dari Tangan Irfan Widyanto
ERA.id - Pekerja harian lepas (PHL) Divisi Propam Polri, Ariyanto mengungkap rangkaian cerita saat disuruh mengambil CCTV di sekitar rumah dinas Ferdy Sambo, Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Hal itu dia ungkapkan saat menjadi saksi di persidangan terdakwa obstruction of justice pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J), Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Kamis (10/11/2022).
Awalnya, Ariyanto bercerita, dirinya berada di rumah pribadi Ferdy Sambo di kawasan Saguling, Jaksel, Sabtu (09/07). Ariyanto mengaku ke sana karena diperintah Sambo untuk membeli makan.
Sesampainya di rumah Sambo, dia bertemu anak buah Ferdy Sambo, Chuck Putranto, dan diminta mengambil CCTV di kawasan rumah dinas Ferdy Sambo.
"Beliau (Chuck) hanya sampaikan nanti ada titipan CCTV dari Pak Irfan (Irfan Widyanto) untuk diambil," kata Ariyanto.
Ariyanto menjalankan perintah Chuck. Dia mengaku menghubungi Irfan terkait permintaan mengambil CCTV.
Kepada jaksa penuntut umum (JPU), Ariyanto mengatakan Irfan menyuruhnya untuk mengambil barang tersebut di pos security Duren Tiga.
Dia pun mengaku saat itu tidak mengetahui ada peristiwa penembakan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Jumat (08/07) lalu.
"Tahu nggak kejadian apa di tanggal 8 di Kompleks Polri?," tanya jaksa dan dijawab 'tidak tahu' oleh Ariyanto.
Sesampainya di pos, Ariyanto mengaku bertemu dengan Irfan. Dia menjelaskan CCTV itu dibungkus dalam kantong plastik hitam dengan lakban.
Saat ditanya ada berapa CCTV yang diberikan Irfan kepadanya, Ariyanto tak mengetahuinya.
"Satu kantong plastik segini (diperagakan) lalu dilakban, jadi saya nggak tahu isinya apa. Cuma karena perintahnya suruh bawa ya saya bawa," kata Ariyanto.
Dia membawa CCTV itu ke rumah pribadi Ferdy Sambo. CCTV itu diserahkan ke Chuck Putranto.
"Langsung ketemu Pak Chuck. Saya bilang 'Pak ini titipan dari Pak Irfan'. Kata Pak Chuck 'ya sudah taruh saja di bagasi mobil', seperti itu," ujar Ariyanto.
Ariyanto mengatakan mobil itu adalah Kijang Innova itu berwarna hijau army.