Berawal dari Bersenggolan, Ini Kronologi Kericuhan Peserta Munas HIPMI di Solo Versi Polisi

ERA.id - Petugas gabungan memperketat pengamanan Musyawarah Nasional (Munas) XVII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 2022 di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Selasa (22/11/2022).

Terpantau sejumlah polisi dan TNI tampak berjaga di semua sudut strategis area hotel. Pengetatan keamanan dilakukan setelah peserta munas berkelahi pada hari pertama karena ada kesalahpahaman antarpeserta di luar rapat pleno.

Kepala Polres Kota Solo Kombes Pol. Iwan Saktiadi menjelaskan kronologi kericuhan yang terjadi dalam rapat pleno Munas XVII HIPMI.

Pada Senin (21/11), rapat pleno HIPMI berlangsung cukup alot. Rapat pleno selesai ditutup, meski belum tercapai kesepakatan, sehingga sebagian peserta keluar dari ruangan rapat.

"Di situlah terjadi kesalahpahaman. Artinya, karena padatnya situasi, tersenggol, salah paham, akhirnya terjadi gesekan personal antarpeserta," kata Iwan.

Dia menegaskan kericuhan tersebut murni karena kesalahpahaman antarpeserta. Makanya Polresta Surakarta berkoordinasi dengan panitia Munas XVII HIPMI supaya segera diselesaikan secara kekeluargaan.

Iwan mengatakan sesuai dengan rilis panitia Munas XVII HIPMI, organisasi tersebut merupakan keluarga besar yang sudah seharusnya berlaku seperti keluarga. Jika ada kesalahpahaman, maka itu suatu hal biasa terjadi. Kendati demikian, Iwan berharap proses tersebut bisa dimediasi dengan baik agar bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

Polresta Solo menerima laporan terkait kericuhan pada Selasa dini hari. Iwan mengatakan, secara prosedur pihaknya wajib menindaklanjuti laporan tersebut dengan memeriksa dan mengumpulkan bukti-bukti. Prinsip penyelesaian keadilan restoratif mungkin dilakukan terhadap laporan tersebut.

"Kami tidak menutup kemungkinan itu (keadilan restoratif), akan ditempuh," kata Iwan.

Secara prosedur, polisi akan memenuhi langkah-langkah itu. Namun, Panitia penyelenggara Munas XVII HIPMI berupaya menempuh jalan mediasi. Artinya, prinsip keadilan restoratif bisa diselesaikan secara kesepakatan bersama antara pihak-pihak yang terlibat.

"Karena peserta semua anak muda kemudian muncul gesekan itu. Jadi tidak ada hubungannya perbedaan dua pilihan," kata Iwan.