Listrik Mulai Pulih Pasca Serangan Rusia, Presiden Ukraina Imbau Warga Hemat Listrik

ERA.id - Pihak berwenang Ukraina secara bertahap memulihkan listrik pada hari Jumat (25/11) setelah empat pembangkit nuklir di negara itu tersambung kembali. 

Meskipun listrik mulai pulih, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengimbau warga agar tidak boros menggunakan listrik.

"Jika ada listrik, bukan berarti Anda bisa menyalakan beberapa peralatan listrik yang kuat sekaligus," katanya dalam pidato video malam hari seperti dilansir dari Channel News Asia.

Operator jaringan listrik nasional Ukrenergo beberapa jam sebelumnya mengatakan bahwa 30 persen pasokan listrik masih padam, dan meminta masyarakat untuk menghemat penggunaan listrik. "Kru perbaikan bekerja sepanjang waktu," katanya dalam sebuah pernyataan di Telegram.

Dalam pidato videonya, Zelenskyy menjelaskan sebanyak 6 juta warga Ukraina masih hidup tanpa listrik setelah serangan Rusia pada hari Rabu (23/11).

Serangan itu menyebabkan kerusakan terparah sejauh ini sepanjang konflik berlangsung. Jutaan orang kehilangan akses listrik dan air di tengah musim dingin.

"Bersama-sama kita akan dapat melewati jalan yang sulit ini untuk negara kita. Kita akan mengatasi semua tantangan dan kita pasti akan menang," ujarnya.

Ia pergi ke kota Vyshhorod di utara Kyiv pada hari Jumat (25/11) untuk melihat bangunan empat lantai yang rusak akibat rudal Rusia.

Ia juga mengunjungi salah satu pusat darurat yang telah didirikan untuk menyediakan pemanas, air, listrik, dan komunikasi seluler.

Moskow mengatakan serangan terhadap infrastruktur dasar adalah sah secara militer, dan Kyiv dapat mengakhiri penderitaan rakyatnya jika tunduk pada tuntutan Rusia.

Sementara itu, Ukraina mengatakan serangan yang dimaksudkan untuk menyebabkan kesengsaraan sipil adalah kejahatan perang.