Elon Musk Janji Bikin Smartphone Baru Jika Twitter Dihapus dari Google dan Apple
ERA.id - Pemilik baru Twitter, Elon Musk berjanji akan membuat ponsel alternatif seandainya media sosial itu dihapus dari toko aplikasi Google dan Apple. Hal itu ia sampaikan saat menanggapi cuitan dari podcaster Liz Wheeler, Jumat (25/11).
Liz Wheeler sebelumnya menulis, "Jika Apple dan Google menendang Twitter dari toko aplikasinya, Elon Musk harus memproduksi smartphone-nya sendiri." Ia lalu menyinggung bahwa Musk adalah seorang pria yang mampu membuat roket ke Mars. "Smartphone yang kecil seharusnya gampang, kan?" tambahnya.
Musk lalu mengomentari cuitan tersebut. "Saya jelas berharap tidak sampai begitu, tapi, ya, jika tidak ada pilihan lain, saya akan membuat ponsel alternatif," tulisnya.
Pria berusia 51 tahun itu membeli Twitter seharga US$44 miliar dan resmi mengakuisisinya pada 28 Oktober lalu. Setelah itu ia melakukan berbagai rombakan besar di perusahaannya, seperti memecat lebih dari 50 persen karyawan tetap Twitter, termasuk para eksekutif.
Ia juga menerapkan langganan Twitter Blue bagi siapa saja yang ingin mendapat centang biru di akunnya. Sebelumnya, hanya akun terverifikasi yang bisa mendapatkan itu.
Perubahan kebijakan yang signifikan telah menimbulkan sejumlah kekhawatiran. Beberapa sumber menyebutkan nyaris 95 persen karyawan lama Twitter mengundurkan diri. Dilansir dari platform Blind, karyawan Twitter tersisa 238 orang, dari sebelumnya 7.500 orang.
The Washington Post juga melaporkan pada hari Rabu (23/11), bahwa lebih dari sepertiga dari 100 pengiklan teratas Twitter berhenti memasang iklan di sana hanya dalam dua minggu setelah Musk mengambil alih Twitter.
Musk sempat memutuskan untuk menutup sementara gedung kantor Twitter selama tiga hari sejak Jumat (18/11). Karena itu tagar RIP Twitter sempat trending berhari-hari.
Awal bulan ini, Twitter membuka blokir akun mantan Presiden AS Donald Trump yang telah dibekukan sejak kerusuhan di Gedung Capitol pada Januari 2021. Musk telah berjanji bahwa Twitter akan memulihkan akun yang diblokir setelah mayoritas pengguna memilih "amnesti umum".