Minta Warganet Tak Kaitkan Gempa Cianjur dengan Azab, MUI: Banyak Korban Bencana itu Orang Soleh
ERA.id - Musibah gempa bumi yang melanda Kabupaten Cianjur berkekuatan 5,6 Magnitudo (M) pada Senin (21/11/2022) lalu itu dianggap azab oleh para warganet.
Sebab, para warganet menganggap sejumlah wilayah di Kabupaten Cianjur kerap dijadikan tempat praktik asusila. Sehingga, para warganet menganggap gempa bumi yang menimpa Kota Tauco itu sebagai azab dari Sang Khalik.
Merepons komentar tak sedap itu, Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat, Rafani Achyar mengimbau kepada masyarakat agar tidak melebih-lebihkan bencana yang terjadi di Kabupaten Cianjur akhir bulan lalu.
Apalagi, muncul anggapan dari warganet yang menilai bencana alam gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Cianjur itu sebagai azab dari Allah Swt.
"Jangan sekali-kali menyebutkan mereka (korban bencana gempa bumi Cianjur) adalah masyarakat yang sedang diazab oleh Allah Swt," kata Rafani dalam diskusi Pokja Gedung Sate dengan tema 'Jabar Gaspol Tanggap Bencana, Cianjur Pulih', Selasa (6/12/2022).
Ia menilai bencana gempa ini tidak bisa dimasukan dalam kategori azab. Sebab, bencana yang terjadi di berbagai daerah merupakan peringatan atau ujian dari Allah Swt kepada umatnya.
Apalagi, banyak korban bencana gempa bumi merupakan orang-orang yang saleh. Sehingga, semua pihak diminta untuk tidak beropini gempa bumi Cianjur menjadi azab.
"Memang bencana ini datang dari Allah Swt tapi jangan menyimpulkannya sebagai azab. Kita harus mengambil hikmah dari sebuah kejadian. Nanti kami akan memberikan bahan ini juga ya untuk counter opini," lanjutnya.
Dalam waktu dekat ini, MUI Jawa Barat akan mengeluarkan Surat Edaran (SE) yang akan disebarkan ke MUI kabupaten/kota agar opini tersebut tidak menjadi bola liar di khalayk banyak
"SE akan distribusikan ke MUI kabupaten/kota agar saat pengajian atau khotbah bisa mengangkat tema terkait pentingnya memberi pertolongan bantuan kepada terkena musibah itu intinya," ucapnya.