Momen Warga Terdampak Guguran Panas Semeru Naik Keruk Ekskavator Demi Tes Calon Anggota PPK

ERA.id - Sebagian peserta calon anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) asal daerah terdampak bencana Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru, naik keruk eksavator demi mengikuti tes tulis, karena akses jalan terputus.

Dalam siaran pers diterima di Surabaya, Kamis, para peserta calon anggota PPK untuk Pemilihan Umum 2024 tersebut merupakan ikut tes tulis dengan metode Computer Assisted Test (CAT).

“Kami telah berkoordinasi dengan kepolisian dan pemerintah daerah setempat untuk membantu evakuasi kehadiran peserta tes tulis ke tempat pelaksanaan CAT, bagi mereka yang terkendala akses dan mobilitas,” ujar Ketua KPU Kabupaten Lumajang, Yuyun Baharita.

Ia menjelaskan, terdapat peserta tes calon anggota PPK di dua kecamatan yang terdampak APG Gunung Semeru yakni, 12 orang dari Kecamatan Tempursari dan 28 orang dari Kecamatan Pronojiwo yang mengikuti CAT pada Rabu (71/12).

“Di dua kecamatan tersebut, jalur benar-benar terputus,” ucap dia.

Dari 12 peserta, hadir sebanyak 11 peserta yang terdata di kecamatan Tempursari dan harus melewati jalan ekstrem melewati bukit-bukit dengan jalan setapak serta terjal, selama kurang lebih empat jam.

Sedangkan, dari Kecamatan Pronojiwo hadir 24 peserta dari 28 peserta yang terdata, terbagi dalam beberapa cara.

Ada yang memutar lewat Malang untuk sampai ke Lumajang sehingga berangkat sejak Selasa (6/12), ada pula yang nekat menerabas jalur daerah jembatan gantung “Jembatan Perak” yang sudah putus dengan menggunakan sepeda motor.

Melihat kondisi tersebut, pada H-1 pelaksanaan tes tulis, KPU Lumajang berkoordinasi dengan kapolres setempat agar dibantu berkomunikasi dengan pihak PT Adhi Karya untuk menggunakan akses jembatan gantung. “Dan Alhamdulillah pemberangkatan berjalan normal,” kata Yuyun.

Namun, lanjut dia, saat kepulangan peserta dari mengikuti tes tertulis, sempat ada kendala karena selain kondisi cuaca di lereng gunung hujan deras.

Selain itu juga ada pengalihan gorong-gorong yang menyebabkan akses ke jembatan benar-benar terputus. “Berkenaan dengan itu, kami melakukan koordinasi dengan PT Adhi Karya lagi dan dibantu penyeberangan dengan melakukan evakuasi pemulangan menggunakan alat berat berupa bego atau eksavator,” katanya.

Sebagian peserta harus dievakuasi naik bagian bucket atau bagian pengeruk eksavator untuk diseberangkan dan melintasi jalan yang terputus.