Mengenal Ngunduh Mantu: Arti dan Rangkaian Acara di Dalamnya

ERA.id - Bagi Anda yang tinggal dengan adat dan tradisi Jawa, tentunya mengenal istilah ngunduh mantu. Ngunduh mantu adalah sebuah tradisi yang menjadikan momen pernikahan terasa spesial dan juga unik. Ngunduh mantu sendiri kerap dijadikan sebuah prosesi pelengkap dalam pernikahan adat Jawa maupun adat Sunda.

Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono (Sumber: Instagram/@kaesangp)

Walaupun ngunduh mantu bukanlah sebuah keharusan dalam prosesi pernikahan, tetapi banyak orang yang tetap ingin menggelar salah satu dari prosesi pernikahan adat tradisional ini.

Ngunduh mantu dapat dikatakan sebagai sebuah pesta lanjutan. Pesta ini merupakan momentum bagi keluarga pengantin pria untuk mengabarkan kepada sanak saudara atau tetangga bahwa mereka mempunyai anggota keluarga baru yaitu pengantin perempuan.

Jika ditinjau dari bahasa, ngunduh dalam Bahasa Jawa mempunyai makna sebagai arti panen atau memanen. Sementara mantu adalah menantu. Jadi ngunduh mantu berarti memanen mantu. Artinya keluarga laki-laki mendapatkan mantu perempuan dari anak laki-lakinya. 

Dalam praktiknya, bisa jadi satu daerah dengan daerah lainn yang ada di Jawa berbeda satu sama lain dalam menyelenggarakan acara. Walaupun demikian, prosesinya tidak akan jauh berbeda.

Pada umumnya, ngunduh mantu ini dilakukan oleh pasangan yang keluarganya tinggal secara berjauhan. Tradisi ini pun digelar 5 hari setelah resepsi pernikahan dilakukan.

Bedanya, tradisi ini umumnya digelar lebih sederhana jika dibandingkan dengan pesta resepsi. Lantas, apa saja prosesi ngunduh mantu yang dilaksanakan pada umumnya?

Beberapa Macam Istilah Tradisi Ngunduh Mantu

Ngunduh mantu sendiri mempunyai beberapa istilah yang patut untuk dipahami. Simak penjelasannya di bawah ini.

1. Pangombyong

Prosesi pernikahan adat Jawa dalam ngunduh mantu yang pertama disebut pangombyong. Pangombyong sendiri merupakan sebuah prosesi saat kedua pengantin, orang tua, dan keluarga yang mengantar bersiap untuk menjalani prosesi ngunduh mantu.

Biasanya di sini semua anggota yang akan ikut sudah merias wajah masing-masing. Pengantin pun sudah mengenakan baju pengantinnya.

Pangombyong sendiri mempunyai nama lain pengiring yang merupakan awal dari dimulainya acara ngunduh mantu. Kedua pengantin pun akan pergi meninggalkan orang tua pengantin wanita dan diantarkan oleh rombongan pengiring.

Rombongan pengiring tersebut biasanya terdiri dari keluarga besar, kerabat, hingga tetangga dekat.

Nah, setelah tiba di rumah pengantin pria atau di tempat acara ngunduh mantu dilaksanakan, rombongan akan mendapat sambutan dengan Gendhing Boyong Pengantin.

2. Imbal Wicara

Ketika rombongan pangombyong sudah sampai di rumah pengantin pria atau tempat yang sudah ditetapkan untuk ngunduh mantu, acara pun akan masuk ke jadwal berikutnya.

Pada tahap ini, akan dilaksanakan prosesi Imbal Wicara. Imbal Wicara merupakan salah satu prosesi ngunduh mantu berupa dialog dari keluarga pengantin perempuan kepada pengantin pria.

Maksud dari dialog ini yaitu untuk menyerahkan pengantin wanita kepada pengantin pria dan keluarganya.

Di sini, kedua pengantin pun akan diberikan dua cangkir berisi air minum. Air minum itu diberikan dengan cara diminumkan oleh kedua orang tua dari pengantin pria. Prosesi yang satu ini pun mempunyai nama khusus, yaitu Unjukan Tirto wening.

Prosesi ini bertujuan untuk menyatakan kasih sayang orang tua kepada anak laki-laki dan juga menantunya. Sementara itu, air sendiri merupakan sebuah simbol dari harapan orang tua agar kedua pengantin selalu mendapatkan kejernihan dalam berpikir dan memutuskan sesuatu saat dilanda permasalahan.

Beningnya air pun menjadi lambang dari kejernihan cara berpikir mereka.

3. Sindur Binayang

Langkah berikutnya dari prosesi tradisional ini bernama Sindur Binayang. Sindur Binayang sendiri merupakan sebuah proses ketika ayah dari pengantin Pria menyampirkan kain sindur di pundak kedua pengantin.

Sembari memegang bagian ujung kain, sang ayah pun selanjutnya menuntun keduanya hingga duduk di pelaminan.

Setelah itu, ayah pengantin pria akan berjalan di bagian depan barisan dan diikuti oleh kedua pengantin. Jika sudah, ibu pengantin pria pun mengikuti di belakangnya semabari memegangu pundak kedua pengantin.

Biasanya, di adat Jawa prosesi ini akan diikuti oleh alunan gending ketawang boyong basuki.

4. Sambutan

Nah acara terakhir yang akan dilakukan dalam prosesi unduh mantu yaitu sambutan. Biasanya sambutan berisi ucapan terima kasih dari perwakilan keluarga pengantin pria.

Setelah sambutan diberikan, acara ini ditutup dengan acara makan bersama.

Demikianlah ulasan mengenai ngundu mantu beserta prosesi yang dijalankan. Semoga informasi ini bermanfaat.

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…