Dokter Forensik Temukan Sisa Makan Pada Dua Jasad yang Tewas di Kalideres
ERA.id - Ketua Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Ade Firmansyah Sugiharto mengatakan, dua dari empat korban kasus satu keluarga tewas di dalam rumah di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, yakni Dian (42), dan Budiyanto Gunawan (69), masih mengonsumsi makanan tiga hari sebelum meninggal dunia.
Diketahui, selain Budiyanto dan Dian, dua korban lainnya ialah Rudyanto (71) dan Renny Margaretha. Keduanya merupakan orang tua Dian. Rudyanto juga merupakan kakak dari Budiyanto.
"Dan pada jenazah (Budiyanto dan Dian) ini kita temukan feses atau sisa makanan yang belum terbuang. Artinya paling lama 3 hari sejak makan terakhir maka yang bersangkutan meninggal dunia," kata Ade saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (9/12/2022).
Ade menambahkan, ditemukan zat karbohidrat dan serat dari pemeriksaan feses Budiyanto dan Dian. Namun, Ade tak merinci makanan terakhir Budiyanto dan Dian.
Dia hanya menerangkan makanan yang dimungkinkan dimakan kedua korban ini sebelum meninggal dunia bila merujuk zat karbohidrat ialah nasi, roti, atau gandum.
"Yang berarti komposisi makaman yang masuk ke dalam tubuh almarhum dapat bersumber dari makanan seperti nasi, roti, gandum, dan juga sayuran," ucapnya.
Kabid Kimia Biologi Forensik Puslabfor Polri Kombes Wahyu Marsudi menuturkan, tidak ditemukan ada zat beracun di tubuh keempat korban tersebut.
"Dari hasil pemeriksaan organ tubuh tersebut baik ayah Rudyanto, ibu Renny Margaretha, anak Dian Febyana dan paman Budiyanto Gunawan, kita tidak menemukan adanya bahan beracun dan berbahaya, seperti pestisida, arsen, sianid, dan sebagainya," kata Wahyu Marsudi.
Di tempat yang sama, Dokter Forensik dari RS Bhayangkara Tingkat I Raden Said Soekanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, dr Asri Megaratri Pralebda menjelaskan urutan kematian keempat korban ini.
Asri mengatakan korban pertama yang meninggal dunia adalah sang ayah. Untuk korban kedua yang meninggal dunia adalah sang ibu, Renny Margaretha. Lalu dilanjutkan Budiyanto, dan Dian.
Dis menjelaskan Rudyanto meninggal dunia karena penyakit pada saluran cerna. Sementara sang ibu, karena kelainan di payudara.
Untuk Budiyanto meninggal dunia karena serangan jantung. Sementara Dian, disimpulkan meninggal dunia karena penyakit pernapasan.
"Dengan jelas dan yakin kami dapat menyatakan sebab kematian dari Bapak Rudiyanto dan Renny merupakan penyakit dari saluran cerna dan untuk Ibu Renny adalah kelainan pada payudara," katanya.
"Sedangkan sebab kematian yang pasti dari Budiyanto adalah serangan jantung yang baru atau akut. Untuk sebab kematian dari Ibu Dian merupakan gangungan pernapasan yang disertai dengan penyakit pernapasan yang kronis," ungkap Asri.