Polisi Sebut 10 Pekerja Tambang di Sawahlunto Sumbar Tewas Akibat Ledakan

ERA.id - Semua pekerja yang tertimbun longsoran akibat ledakan di dalam tambang batu bara di kawasan Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar), telah berhasil dievakuasi.

"Ya info dari Kapolda (Sumbar) sudah terevakuasi semua korban," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Jumat (09/12/2022).

Dedi menjelaskan ada 14 pekerja tambang yang menjadi korban dari peristiwa tersebut. Dari peristiwa ini, 10 pekerja dinyatakan tewas.

Untuk korban terakhir yang berhasil dievakuasi, sambungnya, masih dalam proses identifikasi.

"(Dari total 14 pekerja yang jadi korban), 10 meninggal dunia, satu orang mengalami luka bakar 30 persen, satu orang luka ringan, dan dua orang selamat," ucapnya.

Sebelumnya, tim gabungan masih melakukan pencarian ke para pekerja yang tertimbun longsoran akibat ledakan di dalam tambang batu bara di Sumbar). Ledakan di tambang batu bara ini diketahui ketika Ketua Teknik Tambang (KTT) PT NAL, Dian Firdaus, melihat kepulan asap.

"Sekitar pukul 09.00 WIB pada saat para pekerja lubang memulai aktivitas penambangan tambang dalam, (ledakan ini awalnya) diketahui oleh KTT PT NAL atas nama Dian Firdaus, (saat dia melihat) lubang mengeluarkan kepulan asap dan diiringi letupan kecil dari dalam lubang tambang," kata Irjen Dedi Prasetyo. 

Dian Firdaus langsung memerintahkan kepala lubang untuk melakukan pengecekan ke dalam pertambangan. Saat dilakukan pengecekan, didapati sejumlah pekerja tertimbun. Pengelola segera menghubungi aparatur setempat untuk meminta bantuan proses evakuasi.

Lebih lanjut, Dedi mengatakan belum diketahui mengapa bisa terjadi ledakan di pertambangan itu. Dia mengatakan fokus saat ini adalah mengevakuasi para korban.

"Diperkirakan para pekerja lubang tambang yang masih terkurung di dalam lubang berada pada kedalaman kurang lebih 200 meter, yang belum diketahui kondisi para pekerja tersebut," ungkapnya.

Jenderal bintang dua ini menerangkan tim rescue sedikit mengalami kendala untuk mengevakuasi korban karena di dalam pertambangan tersebut, terdapat gas metan dan reruntuhan.

"Diketahui kondisi lubang terdapat kandungan gas metan, disamping itu terdapat beberapa reruntuhan akibat dari letupan kecil lubang tambang," ungkapnya.