Cukup Berdampak pada Kesehatan Seksual, Begini Cara Meningkatkan Hormon Testosteron
ERA.id - Perbincangan tentang kesehatan hormon, khususnya kesehatan hormon laki-laki, tentunya tidak akan terlepas dari tema hormon testosteron. Jenis hormon ini memiliki banyak fungsi yang penting untuk laki-laki, khususnya yang berhubungan dengan kesehatan seksualnya.
Jika kadar hormon dalam tubuh tidak seimbang, misalnya kekurangan atau kelebihan kadar testosteron, tentunya akan memberikan dampak buruk. Namun, dalam artikel kali ini, kita akan membahas lebih spesifik cara meningkatkan hormon testosteron. Namun, sebelumnya, kita akan membahas terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan hormon testosteron.
Apa itu hormon testosteron?
Testosteron merupakan hormon reproduksi yang penting dan umumnya diproduksi dalam tubuh laki-laki. Sebenarnya wanita juga memiliki hormon ini, tetapi jumlahnya tidak lebih banyak dari laki-laki.
Ketika laki-laki beranjak remaja atau sudah menginjak masa pubertas, secara normal produksi hormon testosteron dalam tubuhnya akan mengalami peningkatan. Dikutip dari Hormone Health Network, hormon ini memberikan dampak berupa perubahan fisik pada laki-laki, antara lain:
- Membentuk otot dan kekuatan tulang
- Memproduksi sperma
- Menimbulkan dorongan seks (libido)
- Pertumbuhan penis dan testis
- Pertumbuhan janggut, kumis, dan rambut kemaluan atau bagian tubuh lainnya
- Membentuk karakteristik suara
Produksi hormon ini selanjutnya akan bertahan hingga laki-laki berumur sekitar 30-an, setelah itu produksi akan mengalami penurunan.
Kebanyakan laki-laki memiliki kadar hormon testosteron yang normal, tetapi ada beberapa kondisi saat hormon diproduksi lebih sedikit ataupun lebih banyak dibanding biasanya.
Dampak yang terjadi jika produksi testosteron rendah
Produksi testosteron yang rendah dalam tubuh seorang laki-laki menjadi salah satu penyebab terjadinya disfungsi ereksi. Hormon ini memang sangat berperan penting dalam kehidupan laki-laki, tidak hanya pada sistem reproduksi saja.
Ketika tidak difungsikan untuk aktivitas seksual dalam jangka waktu yang cukup lama, maka hal ini berpotensi membuat produksi testosteron menurun atau dikenal dengan istilah medis hipogonadisme.
Adapun beberapa tanda jika tubuh Anda kekurangan testosteron, diantaranya:
- Libido rendah, disfungsi ereksi (impotensi), testis mengerut, dan gangguan kesuburan
- Hot flashes, sensasi rasa hangat yang terasa tiba-tiba pada area wajah, leher, dan dada
- Rambut rontok hingga menyebabkan kebotakan
- Kekuatan dan massa otot berkurang
- Tulang rapuh hingga berisiko patah tulang
- Depresi dan suasana hati tiba-tiba berubah
- Munculnya rasa sedih
Meskipun jumlahnya tidak sebanyak laki-laki, wanita juga memiliki risiko mengalami kekurangan hormon ini dalam tubuhnya. Gejala yang umumnya terjadi antara lain, kekuatan tulang berkurang, libido rendah, sulit konsentrasi, dan depresi. Lantas bagaimana cara meningkatkan hormon testosteron?
Cara meningkatkan hormon testosteron
Saat tubuh Anda kekurangan hormon testosteron, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan terapi hormon yang sesuai.
Namun, Anda juga bisa melakukan cara alami untuk meningkatkan hormon ini, misalnya:
- Berolahraga. Ketika tubuh tidak difungsikan untuk menjalankan, maka tubuh akan mengirim sinyal untuk tidak menghasilkan hormon testosteron berlebih. Ketika Anda aktif dan berolahraga, maka secara otomatis otak pun akan mengirim sinyal untuk menghasilkan hormon yang lebih banyak. Jika Anda tidak memiliki waktu untuk berolahraga yang berat, usahakan untuk berjalan-jalan sekitar 20 hingga 30 menit per hari.
- Hindari stres. Mengelola stres juga sangat membantu meningkatkan produksi hormon ini. Stres menjadikan tubuh memproduksi hormon kortisol yang berpengaruh besar pada produksi hormon laki-laki. Hindari stres dengan sering berolahraga dan menenangkan pikiran dengan bermeditasi.
- Tidur yang cukup. Menurut George Yu, MD, dosen di George Washington University Medical Center di Washington D.C, kurang tidur dapat mengakibatkan mengalami penurunan produksi hormon laki-laki yang disebabkan oleh munculnya hormon lain yang mempengaruhinya.
- Kurangi berat badan. Jika Anda mengalami obesitas atau kegemukan, produksi testosteron juga berisiko menurun.
- Cek obat dan suplemen yang tengah digunakan. Jika Anda sedang dalam masa pengobatan, sebaiknya Anda perhatikan obat dan suplemen yang digunakan. Ada beberapa obat yang berisiko mengurangi produksi hormon, contohnya obat opioid seperti fentanyl atau MS Contin, dan OxyContin seperti obat glucocorticoid serta steroid anabolik.
- Mengonsumsi makanan tertentu. Mengonsumsi makanan tertentu juga dapat meningkatkan produksi testosteron. Makanan tersebut yaitu makanan yang mengandung banyak vitamin D, kuning telur, tiram, tuna, susu rendah lemak, kerang-kerangan, daging sapi, dan kacang.
Demikianlah ulasan mengenai hormon testosteron beserta cara meningkatkannya. Semoga informasi ini bermanfaat!
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…