Mayoritas Publik Kabarnya Ingin Program Jokowi Dilanjutkan, Kamu Termasuk?
ERA.id - Mayoritas publik menginginkan keberlanjutan program pemerintah saat ini oleh presiden baru pada Pemilu 2024 mendatang.
Kesimpulan itu diambil dari hasil survei nasional Voxpol Center Research & Consulting. "Itu layak dilanjutkan itu 51 persen dan ini angka signifikan besar," kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting Pangi Syarwi Chaniago, Jumat kemarin.
Sementara, kata Pangi, sebanyak 37,3 persen responden menyatakan keberlanjutan program pemerintah saat ini tidak layak dilanjutkan oleh presiden pada Pemilu 2024 mendatang. Adapun 11,7 persen menjawab tidak tahu/tidak jawab.
"Pemilih yang menganggap program pemerintah saat ini layak untuk dilanjutkan menyebar hampir di semua wilayah, hanya pemilih di wilayah Sumatera yang menganggap program pemerintah saat ini tidak layak untuk dilanjutkan," katanya.
Pangi menyebut sebanyak 35 persen pemilih yang menganggap program pemerintah saat ini layak untuk dilanjutkan cenderung untuk memilih Ganjar Pranowo.
Sedangkan, lanjut dia, pemilih yang menganggap program pemerintah saat ini tidak layak untuk dilanjutkan cenderung memilih Anies Baswedan yakni sebanyak 33 persen responden.
"Jadi pemilihnya Pak Anies itu lebih banyak tidak layak dilanjutkan, pemilihnya Mas Ganjar itu lebih banyak dalam konteks layak dilanjutkan terkait dengan program Pak Jokowi," tuturnya.
Pangi juga menyebut pemilih di koalisi pemerintah menganggap program pemerintah saat ini layak dilanjutkan, kecuali pemilih Partai Golkar, Gerindra dan NasDem.
"Sementara berada di luar koalisi hanya (pemilih) PKS yang merasa program pemerintah saat ini tidak layak dilanjutkan," katanya pula.
Survei Voxpol Center Research & Consulting yang dilakukan pada 22 Oktober-7 November dilakukan terhadap 1.220 responden menggunakan multistage random sampling. Survei ini memiliki toleransi atau batas kesalahan (margin of error) sekitar 2,81 persen.
Usia responden yang dijadikan sampel adalah 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka secara langsung dengan responden menggunakan kuesioner.