Kaleidoskop 2022: Berebut Tiket Capres, Mulai dari Isu 3 Periode yang Tak Kunjung Usang hingga Kejutan dari Anies
ERA.id - Tahun politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 serentak sudah mulai terasa selama satu tahun ini. Selain partai politik, sejumlah tokoh pun mulai berebut tiket calon presiden (capres).
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merupakan tiga nama yang kerap dimunculkan lembaga survei sebagai capres yang bakal berlaga di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Elektabilitas tiga tokoh tersebut saling mengejar satu sama lain. Di sisi lain, isu perpanjangan masa jabatan presiden maupun dorongan tiga periode untuk Presiden Joko Widodo masih menjadi terus timbul tenggelam.
Berikut catatan ERA.id terkait persaingan merebut tiket capres 2024 sepanjang tahun 2022.
Perpanjangan Masa Jabatan Presiden atau Jokowi Tiga Periode
Perpanjangan masa jabatan presiden maupun wacana presiden tiga periode bukan isu baru yang dimunculkan. Dengungannya timbul tenggelam sejak tahun 2019.
Sempat mereda di tahun 2021, isu itu kembali berhembus kencang di triwulan pertama 2022. Kali ini tak lagi disuarakan oleh barisan para relawan pendukung Presiden Joko Widodo, melainkan dari elite partai politik koalisi pemerintahan.
Awalnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang secara mendadak mememunculkan wacana penundaan Pemilu 2024. Sehari setelahnya, giliran Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan ikut-ikutan menyampaikan pendapat yang sama.
Wacana penundaan Pemilu 2024 kemudian berkembang menjadi wacana presiden tiga periode. Kali ini, suaranya dari lingkungan Istana seperti Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Lantaran isu semakin liar, Jokowi buka suara. Dia mengajak semua pihak termasuk dirinya untuk tunduk, taat, dan patuh pada konstitusi.
"Kita bukan hanya taat dan tunduk, tetapi juga patuh pada konstitusi," ujar Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/3/2022).
Meski begitu, Jokowi mengatakan bahwa wacana penundaan Pemilu 2024 maupun perpanjangan masa jabatan presiden tidak bisa dilarang. Sebab, hal tersebut bagian dari demokrasi.
Pernyataan itu menuai kritik dari sejumlah kalangan masyarakat. Jokowi dinilai tak tegas meredam isu penundaan Pemilu 2024 maupun wacana presiden tiga periode.
Pada April 2022, Jokowi kembali menegaskan agar jajaran menterinya lebih fokus pada masalah yang dihadapi negara. Dia melarang para menterinya bicara lagi soal isu presiden tiga periode ataupun penundaan pemilu.
Dipenghunjung 2022, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo justru kembali memunculkan isu serupa.
Tak Kapok, Prabowo Kembali Berniat Jadi Capres
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mendeklarasikan bersedia diusung kembali sebagai capres pada Pilpres 2024. Hal itu sekaligus menjadi jawaban atas permintaan para kadernya.
Kesedian dirinya maju sebagai capres 2024 itu diutarakan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/8/2022).
"Dengan ini, saya menyatakan, bahwa dengan penuh rasa tanggung jawab saya menerima permohonan saudara untuk bersedia dicalonkan sebagai calon presiden RI," kata Prabowo.
Menteri Pertahanan itu diketahui sudah menjajal peruntungan sebagai capres sebanyak dua kali, yaitu pada Pilpres 2014 dan 2019. Meskipun kalah berturut-turut, Prabowo menegaskan tidak menyerah dan terus berjuang.
"Ada yang bertanya, ya mungkin nyindir-nyindir, 'sudah sekalian kali kalah kok mau maju lagi'. Mungkin mereka tidak mengerti arti pejuang," ucapnya.
Niat Prabowo kembali nyapres mendapat restu dari Presiden Joko Widodo. Bahkan mantan wali kota Solo itu sempat menyebut 2024 merupakan jatah Prabowo untuk memenangkan pilpres.
"Saya ini dua kali wali kota Solo menang. Kemudian ditarik ke Jakarta, (pemilihan) gubernur, sekali menang. Kemudian dua kali di pemilu presiden juga menang. Mohon maaf Pak Prabowo. Kelihatannya, setelah ini jatahnya Pak Prabowo," kata Jokowi dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-8 Partai Perindo di Jakarta, Senin (7/11/2022).
Pesona Ganjar dan Endorse dari Jokowi
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merupakan salah satu tokoh yang digadang-gadang bakal maju sebagai capres di Pilpres 2024. Elektabilitasnya di sejumlah lembaga survei kerap menempati urutan teratas.
Nama Ganjar juga masuk dalam bursa capres 2024 dari sejumlah partai politik. Diantaranya yaitu Partai NasDem dan Partai Amanat Nasional (PAN),
Dalam sejumlah kesempatan, Presiden Joko Widodo memberi sinyal mempromosikan Ganjar sebagai capres 2024. Pertama kali saat menghadiri menghadiri Rakernas V Projo di Jawa Tengah, Sabtu (21/4).
Dalam kesempatan itu, Jokowi meminta Projo tak terburu-buru memilih capres-cawapres pada Pilpres 2024, meskipun kelompok pedukungnya itu sudah memiliki pilihan sendiri.
"Berkaitan dengan politik, karena kita harus fokus dengan persoalan persoalan (ketidakpastian global) tadi urusan politik 'ojo kesusu' jangan tergesa-gesa, jangan tergesa-gesa, meskipun mungkin yang kita dukung ada di sini," kata Jokowi.
Mendengar pernyataan Jokowi, massa yang hadir kemudian riuh meneriakan nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Pada November 2022, Jokowi kembali meemberi sinyal dukungan kepada Ganjar. Dia mengungkapkan ciri-ciri pemimpin yang memikirkan rakyat. Menurutnya, ciri pemimpin tersebut terlihat dari dari penampilan dan wajahnya.
"Perlu saya sampaikan pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari mukanya. Itu kelihatan dari penampilannya itu kelihatan," kata Jokowi di acara Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (26/11/2022).
Jokowi berkata, pemimpin yang memikirkan rakyat banyak kerutan di wajahnya. Selain itu, rambut pemimpin tersebut berwarna putih.
"Banyak kerutan di wajahnya karena mikirin rakyat, ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua ada," kata Jokowi.
Ganjar juga sempat dikabarkan bakal keluar dari PDI Perjuangan lantaran tak kunjung mendeklarasikan dirinya sebagai capres.
Namun hal itu dibantah. Dia menegaskan bahwa tetap kader PDIP dan taat pada aturan partai. Termasuk menunggu keputusan resmi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait capres.
"Saya PDI Perjuangan. Partainya PDIP markasnya PDIP kok. Kita kan kader PDIP," kata Ganjar ditemui di Sekolah Partai PDIP untuk hadiri acara Bimtek Kepala Daerah di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (16/6/2022).
Anies Sambut Pinangan NasDem Jadi Capres 2024
Dua pekan sebelum masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta berakhir, Anies Baswedan memutuskan menerima pinangan Partai NasDem untuk diusung sebagai capres pada Pilpres 2024.
Adapun dalam Rakernaas Partai NasDem, terdapat tiga nama yang direkomendasikan untuk diusung sebagai capres 2024 yaitu Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Andika Perkasa.
DPP Partai NasDem mendeklarasikan dukungan terhadap Anies pada Senin (3/10)..
"Pilihan capres NasDem adalah yang terbaik dari pada yang terbaik. Inilah akhir NasDem memberikan seorang sosok Anies Baswedan," ujar Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di NasDem Tower.
Surya Paloh menilai, kenapa tidak untuk mengusung sosok terbaik sebagai capres. Oleh karenanya, dia meminta semua pihak mengawal kemenangan Anies Baswedan di Pilprss 2024
"Jawabannya adalah why not the best. Mari kita semua mengawal pencalonan terhadap saudara Anies Baswedan," kata Surya.
Pasca deklarasi, Partai NasDem melakukan penjajakan terhadap Partai Demokrat dan PKS. Adapun kedua partai tersebut juga setuju menjadikan Anies capres 2024.
Meskipun koalisi belum resmi terbentuk, Anies menyatakan bahwa nantinya koalisi yang akan terbutuk bakal menjadi poros perubahan untuk Indonesia.
Anies meminta doa kepada seluruh pihak agar perjalanan ke depan bisa semakin mudah, dan bisa memberikan visi misi agar dapat memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.
"Dengan memohon doa semua, Insyaallah perjalanan panjang ini tidak menjadi perjalan yang berat tapi jadi perjalanan yang ringan," kata Anies.
Setelah itu, sejumlah pertemuan antara NasDem, Demokrat, PKS, dan Anies rutin dilakukan. Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu juga mulai melakukan safari politik. Tak hanya di Pulau Jawa, Anies melakukan safari politik hingga ke sejumlah daerah di Sumatera.