Kenali Tanda-Tanda Tsunami dan Lakukan Mitigasi dengan Tepat
ERA.id - Beberapa daerah di Indonesia rawan terjadi gempa dan tsunami, terutama wilayah pesisir pantai selatan Pulau Jawa. Itu karena di kawasan laut selatan terdapat pertemuan dua lempeng, yaitu lempeng Samudera Indo-Australia dan lempeng Eurasia. Oleh sebab itu, tanda-tanda tsunami perlu dipahami oleh warga yang tinggal di pesisir.
Hal tersebut dibutuhkan agar warga di wilayah pantai bisa segera melakukan mitigasi, yaitu menyelamatkan diri dari terjangan ombak raksasa tsunami. Untuk informasi mengenai tsunami lebih lengkap, simak penjelasan berikut.
Mengenali Tanda-Tanda Tsunami
Dikutip Era dari bantulkab.go.id, ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa tsunami kemungkinan akan terjadi. Berikut adalah rinciannya.
· Terjadi gempa di tengah laut dengan kekuatan 6,5 SR dengan pusat gempa yang dangkal, yaitu kurang dari 60 km
· Air laut surut secara cepat dan mendadak
· Tercium bau garam yang menyengat dan angin dingin di pantai
· Ada gemuruh suara abnormal (akibat resonansi gulungan air dengan dasar laut yang terus mengalami pendangkalan)
Hal lain yang membuat kewaspadaan harus ditingkatkan adalah gempa yang terjadi kadang tidak dirasakan oleh masyarakat yang berada di pinggir pantai. Terkadang, gempa terasa, tetapi guncangannya terasa lemah. Namun, ini bukanlah ukuran pasti sebab terkadang gempa tetap terasa keras.
Proses Terjadinya Tsunami
Dilansir bpbd.kulonprogokab.go.id, pemicu utama terjadinya tsunami adalah pergerakan vertikal permukaan dasar laut. Oleh sebab itu, sebagian besar kasus tsunami berhubungan dengan gempa bumi yang terjadi di sekitar daerah penunjang lempeng. Meski demikian, tsunami juga bisa terjadi karena longsoran bawah laut, letusan gunung api bawah laut, dan meteor.
Ketika terjadi gempa dahsyat di tengah laut, terdapat beberapa kejadian sebelum tsunami terjadi dan menerjang pesisir pantai. Berikut adalah rangkaian peristiwa terjadinya tsunami.
1. Gempa bumi di laut menyebabkan dasar laut merekah
2. Air laut mengisi lubang rekahan tersebut. Inilah yang membuat air dipantai surut
3. Ketika lubang rekahan terisi penuh dengan air laut, kelebihan air yang masuk tersebut termuntahkan ke segala arah, termasuk ke arah pantai
4. Terjadilah gelombang dengan ukuran yang sangat besar dan kuat
Mitigasi Bencana Tsunami
Tsunami bisa menerjang pantai dan meluluh-lantakkan semua yang ada di kawasan pesisir. Tsunami tidak hanya merusak barang-barang yang ada di tepi pantai, tetapi bisa terus menerjang ke daratan hingga beberapa kilometer. Oleh sebab itu, warga harus benar-benar terhindar dari daya hancur besar tsunami demi keselamatan.
Setelah Anda memahami apa saja tanda terjadinya tsunami, langkah yang selanjutnya harus dilakukan adalah menyelamatkan diri—jika terdapat tanda-tanda tsunami. Berikut adalah hal-hal yang perlu dilakukan untuk menyelamatkan diri dari kengerian tsunami.
· Segera menjauh dari kawasan pantai
· Segera ke area yang lebih tinggi, misalnya bukit
· Berlindung di bangunan yang kuat/kokoh
· Kalau bisa, segera menuju tempat evakuasi terdekat
Itulah beberapa infromasi mengenai tanda-tanda tsunami, proses terjadinya, dan langkah mitigasi yang perlu dilakukan. Pengetahuan mengenai bencana alam dan mitigasi diharapkan mampu mereduksi dampak buruk bencana tersebut.