Masih Terus Tuai Kritikan Soal Sejarah Korea, Jay ENHYPEN Kembali Tulis Permintaan Maaf
ERA.id - Jay ENHYPEN kembali memberikan permintaan maaf terkait ucapannya mengenai sejarah Korea beberapa waktu lalu. Ia mengaku sangat menyesal akan hal tersebut dan meminta maaf secara tulus.
"Halo, ini Jay ENHYPEN. Aku menulis ini karena sekali lagi ingin meminta maaf secara mendalam karena telah menggunakan ekspresi yang salah dan salah menggambarkan sejarah negara kita selama siaran live pada 10 Januari lalu," tulis Jay di Weverse, dilansir dari Soompi, pada Kamis (19/1/2023).
Penyanyi berusia 20 tahun itu mengakui bahwa kesalahannya saat memaknai sejarah Korea yang ada. Ia mengatakan hal tersebut hanya berdasarkan materi yang dahulu pernah ia baca.
"Aku mohon maaf atas kesalahan mengintrepretasikan karena kurangnya kosakata tanpa cukup mengetahui tentang sejarah mendalam bangsa kita. Meskipun member yang bersamaku saat siaran mencoba untuk memperbaikinya, aku terlalu ceroboh untuk tidak menyadari," jelasnya.
Lebih lanjut, Jay juga meminta maaf terkait permohonan maaf sebelumnya yang dinilai belum cukup oleh netizen Korea Selatan. Ia mengaku kosakata yang digunakan dalam permintaan maaf sebelumnya tidak tepat.
"Pilihan kata-kata dalam permintaan maafku sebelumnya sangat kurang. Aku seharusnya lebih berhati-hati dalam memutuskan apa yang harus aku katakan. Aku juga minta maaf untuk ini," pungkas Jay.
Seperti diketahui, Jay ENHYPEN belakangan menuai kritikan pedas netizen Korea usai mengatakan bahwa sejarah negara tersebut bak cerita pendek. Hal ini diungkapnya saat siaran langsung di Weverse bersama rekan satu timnya, Sunghoon.
"Saya lebih suka sejarah dunia. Saya belajar banyak tentang sejarah Korea di sekolah. Tapi ada juga ini, karena saya sangat suka belajar sejarah, saya melihat tidak banyak inforrmasi untuk dipelajari tentang sejarah Korea," ucap Jay saat itu.
Ketika mengatakan hal tersebut, Sunghoon membantah dan mengatakan bahwa banyak peristiwa yang terjadi di sejarah Korea. Namun, Jay menyangkal ucapan Sunghoon dan menyebut sejarah Korea seperti cerita pendek.
"Jika kamu belajar beberapa minggu atau membaca sepintas, itu akan berakhir dengan sangat cepat. Rasanya seperti cerita pendek," tutur Jay, yang akhirnya membuatnya mendapat kritikan.