Polisi Klaim Audi A8 yang Tabrak Mahasiswi di Cianjur Bukan Rombongan Pejabat: Itu Mobil Warga
ERA.id - Polisi mengklaim sedan mewah yang diduga menabrak mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Suryakancana (Unsur) Cianjur, Jawa Barat atas nama Selvi Amelia Nuraeni hingga tewas bukan rombongan pejabat polisi yang melintas di TKP.
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan menyatakan masih memburu pemilik sedan mewah yang diduga menabrak mahasiswi tersebut.
"Mobil yang melindas Selvi mobil sedan warna hitam merek Audi tipe A8, mobil tersebut tidak masuk dalam iring-iringan kendaraan polisi. Kami mendapatkan keterangan dari saksi mata dan hasil rekaman CCTV di sejumlah titik," katanya.
Dari rekaman CCTV terlihat mobil jenis sedan baru masuk dalam iring-iringan di Bundaran Tugu Lampun Gentur-By Pass, Cianjur, sedangkan dari CCTV di Kawasan Ciloto-Puncak awal rombongan mobil polisi hanya berjumlah 7 kendaraan dan tidak ada yang menggunakan kendaraan jenis sedan.
"Dugaan kuat mobil warga yang memaksa masuk iring-iringan mobil polisi karena hanya dikawal satu mobil di bagian depan. Hasil rekaman CCTV juga terlihat mobil sedan sempat tertinggal jauh namun kembali ngebut dan masuk ke bagian paling rombongan polisi," kata Kapolres Cianjur.
Pihaknya masih menyelidiki keberadaan dan pengemudi mobil sedan keluaran Eropa itu, tindakan tegas akan diterapkan pada pengendara yang melakukan tabrak lari yang menyebabkan korban tewas ditempat.
"Tim gabungan Satlantas dan Satreskrim sudah dibentuk untuk menyelidiki kasus kecelakaan yang mengakibatkan Selvi meninggal dunia, kami akan segera menangkap pelaku karena nopol dan ciri-ciri kendaraan sudah dikantongi," katanya.
Sebelumnya, Viral di media sosial seorang mahasiswi jurusan Fakultas Hukum (FH) Universitas Suryakencana, Selvi Amalia Nuraeni, tewas ditabrak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Jumat silam.
Insiden itu diduga melibatkan seorang polisi. Hal ini diungkap oleh akun Twitter @mazzini_gsp. Dia menulis Selvi diduga ditabrak oleh rombongan pejabat teras kepolisian.
"Selvi Amalia Nuraeni, Mahasiswi FH Unsur adalah korban tabrakan di Jl Raya Bandung. Selvi diduga tertabrak oleh rombongan pejabat teras kepolisian," tulis Mazzini yang dikutip ERA, Rabu (25/1/2023).
Dalam unggahan itu, Mazzini meminta kepada Kapolri Irjen Pol. Listyo Sigit Prabowo, agar pelaku yang menabrak korban diusut dan diungkap hingga ditangkap. "Sampai sekarang pelaku belum tertangkap dan kepolisian setempat terkasan menutup-nutupi. #SolidaritasUntukSelvi," sambung akun tersebut.
Unggahan Mazzini sebetulnya merespons laporan kerabat Selvi, yakni Yudi Junadi di Instagram. Di sana dia mengeluh betapa kasus ini terkesan ditutup oleh polisi itu sendiri.
"Terkait meninggalnya Selvi Amalia Nuraeni, mahasiswa kami di FH Unsur, pada Jumat (01/2023) pukul 14.45 atau 15.45 di Jalan Raya Bandung dekat grosir Kawan Baru, yang diduga tertabrak salah satu mobil rombongan yang sedang mengawal pejabat teras kepolisian dari Jakarta, hingga kini pelakunya belum terungkap. Malah terkesan aparat hukum lokal menutup-nutupinya. Ini tidak sesuai dengan program dan slogan PRESISI yang digariskan oleh bapak Kapolri @listyosigitprabowo. Bila bapak Kapolres @donihermawan02 tidak sanggup, lakukan tangani kasus tersebut serahkan saja perkaranya ke Mabes Polri. Dan tidak perlu bikin pernyataan yang yang ganjil dan tidak masuk akal. Hasil investigasi kita sudah ditemukan bukti permulaan yang cukup. Jangan karena salah penanganannya, karena faktor 'atasan bawahan', kasus musibah malah jadi heboh," tulisnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun langsung merespons kasus tersebut. Dia pun meminta bawahannya untuk menyelidiki peristiwa itu. "Terima kasih informasinya, saya cek segera ya," balas Kapolri melalui akun resminya @ListyoSigitPrabowo.
Sementara Polres Cianjur juga ikut merespons setelah Kapolri Listyo turun tangan menanggapi.
"Terimakasih atas informasinya, saat ini unit Gakkum Sat Lantas Polres Cianjur sedang menangani perkara dimaksud dan sudah memeriksa 7 orang saksi dan juga telah mengambil data dari CCTV."
"Hasil sementara sudah mengarah kepada jenis dari kendaraan yang diduga bukan dalam rangkaian di luar rombongan pengawalan. Saat ini sedang dilakukan pencarian terhadap pemilik kendaraan tersebut. Mohon doa dan dukungannya semoga permasalahan tersebut segera dapat terungkap," tulisnya.