Tersangka Wowon Buat Tokoh Fiktif 'Aki Banyu' untuk Suruh Dulloh dan Dede Lakukan Pembunuhan Berantai
ERA.id - Polisi mengungkapkan tersangka pembunuhan berantai yang membunuh keluarganya, Wowon Erawan alias Aki (60) memainkan dua figur saat melakukan tindak kejahatan.
Selain menjadi Wowon, tersangka ini memerankan sosok yang bernama Aki Banyu. Dua pelaku pembunuh berantai lainnya, Solihin alias Dulloh (63) dan Muhammad Dede Solehudin (35) juga baru tahu jika Aki Banyu adalah Wowon.
"Aki Banyu ini bahkan yang sangat unik, pelaku lain Dulloh dan Dede baru tahu pada proses pemeriksaan ini Wowon atas nama Aki Banyu ini," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Rabu (25/1/2023).
Trunoyudo menjelaskan Dulloh dan Dede tidak mengetahui Wowon adalah Aki Banyu karena suaranya berbeda. Selain itu, juga karena kedua tersangka ini hanya berkomunikasi dengan sosok fiktif itu dengan handphone.
"Apa alat buktinya? Alat buktinya adalah handphone Aki Banyu ada pada Wowon. Tentu nanti secara digital forensik, perbincangan, percakapan atau message yang ada di device itu akan dilakukan secara forensik," ucapnya.
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan Wowon bisa mengubah suaranya karena bekerja sebagai dalang pewayangan.
Hengki mengungkapkan Aki Banyu adalah sosok yang memerintahkan Dede dan Dulloh untuk melakukan pembunuhan. Kedua tersangka serial killer ini menganggap Aki Banyu sebagai sosok yang sakral.
"Aki Banyu ini yang memerintahkan untuk melakukan pembunuhan terhadap para korban dan ternyata dalam modus untuk membunuh korban berkembang. Contoh ada yang dicekik, diracun, kemudian untuk meraih kesuksesan harus menyebrang ke laut," ucap Hengki dikutip hari ini.
Sebelumnya, Hengki Haryadi mengungkapkan tiga pelaku pembunuh berantai yang membunuh keluarganya, yakni Wowon, Solihin alias Dulloh, dan Dede Solehudin telah menipu 11 tenaga kerja wanita (TKW).
"Sementara ada 11 orang TKW yang menjadi korban penipuan, yang mengirim uang kepada tersangka Dede Solehudin, kemudian digunakan oleh tiga orang tersangka tersebut," kata Hengki Haryadi kepada wartawan, Selasa (24/1).
Penyidik telah mendata para korban penipuan itu dan beberapa di antaranya telah dihubungi untuk dimintai keterangan. Hengki mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman untuk mengetahui secara pasti total pasti korban yang ditipu ketiga tersangka ini.
Total uang ditipu ketiga tersangka ini juga masih didalami.