PDIP: Proyek Food Estate Jokowi Dikhawatirkan Gagal
ERA.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menyebut, pihaknya mengkhawatirkan proyek lumbung pangan atau food estate yang menjadi Program Stategis Nasional 2020-2024 bakal gagal. Sebab, hasil panennya tak sesuai dengan yang diharapkan.
Hal itu disampaikan dalam Seminar Nasional Daulat Pangan Wujudkan Kesejahteraan Petani dan Konsolidasi Progam Mari Sejahterakan Petani (MSP) di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2023).
Seminar ini dihadiri petani dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lampung.
"Pak Jokowi ingin kita mempunyai lumbung pangan yang dinamakan food estate. Tapi persoalannya, kami sudah ke lapangan, food estate dikhawatirkan gagal," kata Djarot.
Djarot mengaku memiliki data-data panen dari program food estate yang hasilnya kurang memuaskan, terutama di Kalimantan Tengah dan Nusa Tenggara Timur.
"Padahal kita menghadapi ancaman macam-macam. Bawang merah itu, bawangnya kecil-kecil. Tanahnya masih banyak yang rusak," ucapnya.
Di sisi lain, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) kerap melakukan impor pangan. Mulai dari beras, hingga kedelai dan umbi-umbian.
Dia lantas menduga bahwa ada partai politik yang memang senang melakukan impor pangan. Diketahui, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo merupakan menteri dari Partai NasDem.
"Kedelai kita impor, kacang tanah impor, kacang ijo impor, jagung impor, ubi jalar pun kita impor. Seperti kata pak sekjen mungkin ada partai yang menginginkan itu, ini yang harus kita hentikan," ucapnya.
Anggota Komisi IV DPR RI itu juga menyinggung soal produksi beras. Komisinya sempat menyoroti Kementan terkait data produksi beras yang berbeda-beda antara satu kementerian dengan lembaga lainnya.
"Kementan menyampaikan kita surplus beras. Sedangkan Badan Pangan Nasional dan Bulog mengatakan defisit, ini yang benar yang mana? Sumbernya sama di BPS. Artinya kan kordinasi antar lembaga pemerintah itu lemah," ucapnya.
"Kita harus betul-betul bisa menghasilkan di bidang pangan, harus betul-betul berdaulat di bidang pangan," sambung Djarot.
Sementara itu, pemulia benih padi Mari Sejahterakan Petani (MSP) Surono Danu mengaku bangga dengan PDIP. Sebab, partai ini dianggapnya punya perhatian terhadap upaya swasembada pangan dengan berupaya menghadirkan bibit bahan pangan terbaik.
"Saya bangga PDIP punya benih dari kacang panjang, pisang, singkong," ungkap Surono dalam acara yang digelar di Sekolah Partai DPP PDIP.
Bahkan, untuk mendukung upaya ini, Surono membantu PDIP memuliakan beragam benih termasuk kacang kedelai. "Dan ini ada kedelai, dan bukan cuma kedelai yang ditanam terendam di air," katanya.
Surono bahkan mengaku terinspirasi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ketika membantu parpol berlambang banteng itu untuk memuliakan benih kedelai. Terutama, saat menciptakan kedelai varietas unggul yang tetap subur meskipun sudah diinjak-injak.
"Saya mencoba memindahkan karakter Bu Megawati ke tanaman yang saya teliti berdasarkan permintaan Ibu yang diinjak-injak tidak mati," pungkasnya.