Banjir Melanda Kupang Timur, 470 Jiwa Warga Jadi Korban
ERA.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, mencatat 113 kepala keluarga atau 470 jiwa warga setempat terdampak bencana alam banjir yang melanda Kecamatan Kupang Timur.
"Berdasarkan pendataan dilakukan tim dari BPBD terdapat 113 kepala keluarga yang terdampak bencana banjir di Kecamatan Kupang Timur akibat luapan air banjir kali Oesao sebagai dampak dari cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Kupang berupa hujan dengan intensitas lebat dalam sepekan ini ," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Semi Tinenti saat dihubungi di Kupang, Minggu.
Ia mengatakan cuaca ekstrem berupa angin kencang dan hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Kupang dalam sepekan ini mengakibatkan terjadinya banjir di wilayah Kecamatan Kupang Timur.
Luapa air banjir dari kali Oesao setelah tanggul bendungan Oesao di Desa Pukdale jebol pada Sabtu (4/2) dini hari mengakibatkan 113 rumah warga tersebar di Oesao, Naibonat, Pukdale terendam air banjir.
"Ada warga yang mengungsi ke beberapa fasilitas umum karena kondisi rumah terendam air banjir. Warga yang mengungsi dari Kelurahan Naibonat," kata Semi Tinenti dikutip dari Antara.
Semi Tinenti juga menambahkan cuaca ekstrem berupa hujan lebat juga mengakibatkan terjadinya tanah longsor di ruas jalan yang menghubungkan Desa Oemasi dan Desa Bone, Kecamatan Nekamese namun tidak sampai mengganggu akses transportasi yang menghubungkan dua daerah itu.
Sementara itu Bupati Kupang Korinus Masneno mengatakan Pemerintah Kabupaten Kupang telah menyiapkan tiga lokasi pengungsian untuk warga yang harus mengungsi karena kondisi rumah terendam air banjir.
Tiga lokasi pengungsian bagi warga terdampak bencana banjir yang disiapkan pemerintah yaitu SD Negeri Naibonat, Gereja Elim , dan rumah jabatan Bupati Kupang di Oelamasi.
Selain itu menurut Bupati Kupang, pemerintah juga telah membangun dapur umum untuk menyiapkan makanan bagi para korban bencana.
"Kami harus memastikan semua warga terdampak bencana alam banjir ini tetap mendapatkan kebutuhan makanan yang memadai, sehingga tidak ada yang kesulitan makanan di saat sedang terjadi bencana seperti ini," kata Bupati Korinus Masneno.