Peneliti LIPI: Milenial Ingin Pemimpin yang Friendly
"Sepengetahuan saya, milenial punya taste politik yang berbeda. Mereka lebih rasional, konkrit dan menyukai sosok yang friendly, lugas, dan tegas. Mereka punya satu bayangan pemimpin, yang meyakinkan sesuai dengan keadaan mereka yang modern," tutur Siti dalam diskusi di Sofyan Hotel, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (29/8/2018).
Selain itu, kata Siti, sosok pemimpin yang paling dibenci oleh pemilih milenial adalah pemimpin yang melakukan tindakan korupsi. "Yang mereka inginkan adalah bagaimana kemampuan sugesti. Tapi, yang membuat mereka benci adalah korupsi," ujar dia.
Berbeda dengan generasi baby boomers yang lebih mengedepankan ideologi bangsa yang dianut sejak dulu, lanjut Siti, generasi milenial lebih tertarik dengan isu kemajuan ekonomi.
(Infografis/era.id)
"Mereka mencari pemimpin yang mampu mengadirkan kemajuan ekonomi. Mereka tidak bisa dikendalikan oleh isu SARA karena mereka lebih melihat kemampuan seseorang," kata dia.
Di tempat yang sama, lembaga survei Polmark Indonesia memaparkan hasil olah data dalam rentang waktu Januari 2016 sampai Juni 2018.
Dalam laporannya, generasi milenial yang berusia 19-35 tahun pada saat ini menempati jumlah pemilih terbanyak, sebesar 15,80 persen untuk pemilih perempuan dan 15,68 untuk pemilih laki laki.