Gibran Minta Jangan Dibenturkan dengan FX Rudy di Solo
ERA.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka diapresiasi terkait kepemimpinannya melalui survei dari Magister Administrasi Publik (MAP) Universitas Slamet Riyadi (Unisri). Dalam survei ini juga kepemimpinannya dibandingkan dengan pendahulunya FX Hadi Rudyatmo.
Dalam survei, kepemimpinan Gibran dinilai lebih baik sebanyak 76,8 persen responden. Sementara 12,3 persen menilai Rudy memimpin lebih baik. Sebanyak 10,7 persen responden menyatakan kepemimpinannya sama-sama baik dan sebanyak 0,2 persen responden menyatakan tidak menjawab.
Total responden yang dilibatkan dalam survei ini ada sebanyak 560 orang. ”Ya jangan dibanding-bandingkan. Nggak mungkin to, saya masih dua tahun belum genep. Kok bisa angkanya tinggi sekali. Ini pasti ada sesuatu, saya nggak tahu, tanya saja lembaga surveinya,” kata Gibran, Kamis (16/2/2023).
Menurutnya angka yang diperoleh harusnya tidak setinggi itu. Sebab Gibran baru menjabat sebagai Wali Kota selama dua tahun. Sementara Rudy telah menjabat selama dua periode dalam memimpin Kota Solo.
”Nggak lah (nggak lebih baik dari Rudy). Jangan dibenturkan saya dengan Pak Rudy lho ya,” ucapnya.
Gibran juga mengklaim jika kepemimpinannya saat ini melanjutkan program yang sudah dimulai dalam kepemimpinan Fx Rudy dan pasangannya, Achmad Purnomo.
Ia merasa hanya melanjutkan program yang sudah dimulai oleh pendahulunya. ”Yang jelas pembangunan di Solo sekarang ini adalah kelanjutan program-program dari Pak Rudy dan Pak Purnomo. Jadi bukan program saya sendiri. Enggak, saya hanya melanjutkan,” ujarnya.
Gibran juga merasa penting melanjutkan program-program yang telah dimulai pendahulunya. Ia juga terus berusaha untuk bersinergi dengan mereka.
”Oh iya harus (melanjutkan program pendahulu). Terutama Pak Rudy dan Pak Purnomo. Apalagi sekarangkan harus sinergi terus dengan beliau. Apalagi beliau (FX Rudy) ketua DPC PDIP,” ucapnya.
Dia juga merasa banyak terbantu oleh Rudy dalam menjalankan pemerintahan. Gibran bahkan banyak melanjutkan program yang sudah dimulai oleh Rudy.
”Pasar Legi, Semanggi yang HP 16, land clearing, konsolidasi dengan warga, itu semua pak Rudy. Kalau nggak ada pak Rudy, ya nggak kebangun. Saya cuman menempatkan aja, nggak penting lah itu. Semua kontribusi Pak Rudy, besar itu. Bagaimanapun beliau tetap guru mentor saya,” ucapnya.