Rp31 M Hangus Terbakar di Bojonegoro
"Kejadian karhutla tidak masuk perhitungan kerugian. Setiap terjadi kebakaran karhutla tidak menimbulkan kerugian, karena hanya bagian daun bawah yang terbakar tidak merusak tegakan jati," kata Kepala Bidang Pemadaman Dinas Damkar Bojonegoro Sukirno, di Bojonegoro, Kamis (30/8/2018).
Ia memperkirakan kejadian kebakaran pemukiman di daerahnya tahun ini bisa lebih sedikit dibandingkan dengan kejadian kebakaran tahun lalu yang jumlahnya mencapai 101 kali kejadian kebakaran termasuk karhutla. Dalam kejadian kebakaran tahun lalu mengakibatkan kerugian hingga mencapai Rp3,8 miliar.
"Kami mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan selama kemarau, sebab potensi kejadian kebakaran pemukiman dan karhutla cenderung meningkat selama musim kemarau," tuturnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan dalam 46 kali kejadian kebakaran di daerahnya itu, penyebabnya lebih banyak disebabkan hubungan arus pendek listrik dengan jumlah 19 kali. Lainnya perapian, pembakaran sampah, kompor elpiji, juga faktor lainnya. Di musim kemarau sekarang ini selain cuaca panas juga angin kencang, sehingga dengan cepat memicu terjadinya kebakaran.
Ia mencontohkan dalam kejadian kebakaran yang terjadi berawal dari pembakaran sampah yang tidak ditunggu yang kemudian tertiup angin dan membakar pemukiman warga. "Faktor terjadinya kebakaran yaitu ada api, media yang kering juga ditunjang dengan angin," ucapnya menambahkan.
Oleh karena itu, menurut dia, dalam beberapa kali kejadian kebakaran pemukiman yang terjadi belakangan ini dengan cepat rumah habis terbakar sebelum unit mobil pemadam kebakaran datang ke lokasi.
Ia menambahkan dinas damkar juga ikut memadamkan kebakaran rumah di Tuban, dan Lamongan, juga kebakaran pasar swalayan di Cepu, Jawa Tengah. "Tapi kebakaran di luar daerah itu tidak masuk dalam perhitungan kerugian kebakaran di daerah kami," ucapnya.