Pidato Depan Massa PKS, Anies Singgung Daud vs Thalut, Logistik, dan Sokongan Kekuasaan
ERA.id - Bakal calon presiden Anies Baswedan mengenang kebersamaannya dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 lalu.
Dia mengibaratkan perjuangan PKS saat itu seperti Daud melawan Thalut. Hal itu disampaikan saat menghadiri Apel Siaga Pemenangan PKS 2024 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (26/2/2023).
"Tujuh tahun lalu di akhir 2016 saat PKS memberikan mandat kepada kami sebagai gubernur DKI Jakarta, menjadi babak baru perjalanan kami bersama PKS," katanya.
"Kebersamaan yang dipupuk melalui perjuangan hingga mengakar dalam dan bertumbuh tinggi. Perjuangan kita saat itu seakan seperti Daud melawan Thalut, yang kecil melawan raksasa," ucap Anies.
PKS, kata Anies, tak gentar saat harus berhadapan dengan partai politik penguasa. Sebaliknya, justru membawa kemenangan bagi dirinya.
Diketahui, di Pilkada DKI Jakarta 2017, pasangan Anies-Sandiaga Uno berhadapan dengan pasangan Basuki Tjahjapurnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat untuk memperebutkan kursi gubernur dan wakil gubernur.
Adapun pasangan Ahok-Djarot diusung oleh PDI Perjuangan. Sejumlah survei saat itu juga menempatkan elektabilitas mereka di urutan teratas. Namun di putaran kedua, pasangan Anies-Sandiaga yang memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Dihadapkan dengan angka-angka survei saat itu, kader-kader PKS bukannya ciut. Justru malah semangatnya berlipat ganda. Alhamdulillah perjuangan besat saat itu kembali menghasilkan kemenangan," kata Anies yang disambut sorak sorai kader PKS.
Berkaca dari pengalaman itu, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu menekankan bahwa kemenangan bisa diraih dengan kerja keras dan cerdas. Bukan semata-mata disokong oleh logistik dan kekuasaan.
"Kita bersama-sama dengan PKS membuktikan bahwa kemenangan bukan soal logistik, bukan soal kekuasaan semata, tapi soal kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas. Dan Alhamdulillah, Allah berikan pertolongan pada kemenangan kita semua," kata Anies.
Perjuangan PKS dalam memenangkan tokoh menjadi pemimpin juga berhasil dibuktikan saat Pilpres 2004 lalu. Saat itu, PKS menjadi salah satu partai politik pengusung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK).
Pasangan SBY-JK saat itu berhadapan dengan pasangan Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi, pasangan Wiranto-Salahuddin Wahid, pasangan Amien Rais-Siswono Yudo Husodo, dan pasangan Hamzah Haz-Agum Gumelar.
Hasil akhirnya, pasangan SBY-JK yang diusung Partai Demokrat, PKB, PKS, PAN, PBB dan PKPI berhasil menang. "Di tahun 2004, PKS adalah partai yang pertama kali bergabung dalam koalisi untuk mencalonkan bapak Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Presiden RI 2004, dan apa hasilnya? Kemenangan," kata Anies.
Sebagai informasi, Anies Baswedan dipastikan memperoleh tiket capres di Pilpres 2024, sebab sudah mengantongi dukungan dari Partai NasDem, Partai Demokrat dan PKS. Bakal Koalisi Perubahan itu tercatat memenuhi persayaratan pencalonan presiden atau presidential threshold sebanyak 20 persen.