NasDem: Koalisi dengan Demokrat dan PKS Bukan Pilihan Mudah

ERA.id - Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan bahwa berkoalisi dengan Partai Demokrat dan PKS bukan pilihan mudah bagi NasDem.

Kata Ali, pilihan NasDem untuk berkoalisi dengan PKS dan Demokrat bertujuan untuk merawat demokrasi yang kini tengah tumbuh di Indonesia.

Selain itu, dia memaparkan bahwa pilihan yang diambil oleh NasDem selaras dengan tekad yang dimiliki oleh bakal calon presiden usungan koalisi NasDem, PKS, dan Demokrat, yakni Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan.

"Bahwa kalau kita ingin sampai di puncak, jangan pernah memilih jalan yang rata dan datar, karena pasti kita tidak akan pernah sampai di puncak," ujar Ahmad Ali ketika menyampaikan pidato dalam Milad Ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu kemarin.

Jalan terjal, kata dia, apabila diperjuangkan, akan mengantarkan ke puncak kekuasaan yang diinginkan. "Kalau itu kita perjuangkan, insyaallah, kita akan sampai pada puncak. Puncak kekuasaan yang sedang kita perjuangkan," tuturnya.

Sebagai informasi, Partai NasDem merupakan partai yang tergabung di dalam koalisi pemerintah pada masa pemerintahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Di sisi lain, menjelang Pemilu 2024, NasDem bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan bersama Demokrat dan PKS. Partai Demokrat dan PKS merupakan partai oposisi dan berada di luar koalisi pemerintah.

Terpantau bakal calon presiden usungan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan dan mantan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla hadir pada Milad Ke-21 Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Ketua Majelis Syuro PKS Dr. Salim Segaf, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al-Habsyi, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga menghadiri Milad Ke-21 PKS.

Habib Aboe menjelaskan bahwa sejumlah tokoh nasional yang akan menyampaikan pidato kebangsaan batal hadir ke lokasi. Nama-nama yang batal hadir itu, di antaranya Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

SBY digantikan oleh anaknya sekaligus Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Sementara itu, Surya Paloh digantikan Waketum NasDem Ahmad Ali.

Acara dihadiri seluruh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS dari seluruh Indonesia. "Selanjutnya, tokoh-tokoh, dewan pakar, dewan penasihat, DPW seluruh Indonesia, perwakilannya hadir dari Sabang sampai Merauke, 38 provinsi," ucap Habib Aboe.