Prabowo: Kalau Saya Kalem Nanti Mengecewakan Emak
"Saya sebetulnya kalau ada televisi bicaranya harus lebih kalem. Apalagi sekarang sudah terdaftar sebagai capres. Jadi sekarang banyak sekali penasihat. Pak, Bapak sekarang kalau bicara harus kalem Pak, jangan menggebu-gebu, jangan meledak-ledak, itu nasihat semua," ujar Prabowo pada sambutannya dalam diskusi di Hotel Sahid Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (1/9/2018).
Menurut Prabowo, dirinya tak bisa bila harus berbicara kalem di hadapan masyarakat yang sudah datang jauh-jauh. Baginya berbicara tegas dan lugas menjadi suatu cara penghormatan bagi masyarakat yang khawatir dengan kondisi negara saat ini.
"Mereka (rakyat) datang panas-panas, dari tempat yang jauh. Emak-emak apalagi, kemudian kita bicaranya kalem, nunggu saya dua jam, biasakan kalau tokoh-tokoh dari Jakarta bicaranya kalem ‘saudara-saudara sekalian, bapak-bapak yang saya hormati, melihat kondisi negara seperti sekarang, sepertinya kita harus prihatin dan waspada," papar Prabowo.
Prabowo menjelaskan ada beberapa karakter dan ciri khas dari berbagai bangsa dalam melahirkan para pemimpinnya. Dia menuturkan kekuatan seorang pemimpin akan lebih baik bila mempunyai rasa tanggung jawab dari tokoh emak atau ibu.
"Nah Indonesia tergolong apa yang mana? Orang lain bicara bangsa Indonesia aneh, bicaranya apa, kerjanya apa. Jadi bingung gitu lho, apalagi para pimpinannya, bicara apa kerjanya apa. Bukan saya yang bilang, tapi orang lain," tuturnya.
"Yang paling ditakuti adalah kalau cendikiawan atau agamawan itu kalau pemimpinnya adalah emak-emak, itu paling ditakuti. Itu sejarah semua bangsa, kalau emak-emak itu intelektual, dia punya suatu kemampuan untuk menilai dan menganalisa keadaan dengan baik tapi dia juga punya perasaan," jelasnya.
Selain itu, Prabowo mengatakan terdapat tiga hal pokok yang ingin dicapai. Ketiga hal tersebut adalah kesejahteraan, kemerdekaan, dan kebahagiaan.
"Tujuan suatu negara adalah yang disebut life, kehidupan dengan layak aman cukup sejahtera. Liberty, kebebasan berpendapat, berkumpul, tidak dikriminalisasi. Happines, agar rakyat sebuah bangsa bisa hidup dengan bahagia," ucap Prabowo.