Cerita di Balik Staf Ahok yang Nyaleg dari PDIP

Jakarta, era.id - Salah seorang staf Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Ima Mahdiah, siap bertarung sebagai caleg DPDR DKI dari PDIP. Ada peran Ahok mengapa akhirnya Ima mau maju sebagai caleg dan memilih PDIP sebagai kendaraan politiknya.

"Bapak (Ahok) sendiri yang minta saya masuk PDI Perjuangan. Beliau mengatakan, kalau mau berjuang ya lewat PDI Perjuangan," kata Ima menirukan kata-kata Ahok di Jakarta, Sabtu (1/9). 

Perlu kalian tahu, Ima sudah delapan tahun bekerja dengan Ahok. Di Pemilu Legislatif mendatang, Ima ada di Dapil X (Kembangan, Kebon Jeruk, Grogol Petamburan, Taman Sari dan Palmerah).

Ima hampir setiap pekan datang ke Mako Brimob menemui Ahok yang masih menjalani masa tahanan. Biasanya Ima menggelar diskusi dengan Ahok sambil mendengar dari mantan Gubernur DKI itu. Dari beberapa kali diskusi, Ima menangkap Ahok sangat terkesan dengan militansi kader-kader PDI Perjuangan saat mendukungnya dalam Pilgub DKI 2017.

"PDI Perjuangan punya kader militan sampai di bawah. Mereka tuh mau bekerja, meski kadang logistik belum tiba," kata Ima mengutip cerita Ahok.

Ucapan Ahok ini pun terbukti saat Ima turun ke daerah-daerah di Jakarta. Di sana, kata Ima, dia bertemu dengan kader-kader PDI Perjuangan yang sangat militan.

Ima Mahdiah dan Ahok foto bersama (Foto: Istimewa)

"Di level ranting dan anak ranting, saya menemukan kader-kader banteng dengan semangat luar biasa. Saya pun jadi ikut semangat untuk bisa lolos ke DPRD DKI," kata perempuan lajang 27 tahun ini.

Selain karena militansi kader, kata Ima, saran Ahok agar dia nyaleg lewat PDI Perjuangan, didasari pada fakta bahwa partai nasionalis ini berpegang teguh pada ideologi Pancasila. Saat Ahok diserang berbagai isu SARA, PDIP pasang badan. Imbasnya, PDIP masih terus terstigma sebagai partai pendukung penista agama hingga sekarang. Tapi PDIP cuek saja.

Ahok juga sangat menghormati Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Sebab, ketika sebagian kader PDI Perjuangan ada yang tidak setuju mengusung Ahok, Megawati tetap mendukungnya demi menegakkan Pancasila.

"Bapak merasa Ibu Mega sangat tulus sama dia, sama seperti ibu dan anak," ujar alumnus Universitas Paramadina ini.

Tag: pemilu 2019