172 Ekor Unggas di Kota Cimahi Terkonfirmasi Flu Burung
ERA.id - Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi, Tita Mariam menyebutkan, total keseluruhan ada 172 ekor unggas yang terinfeksi Avian Influenza (AI) atau flu burung.
Dari jumlah total unggas tersebut, sebanyak 49 ekor di antaranya mati dan 40 sakit sehingga harus dikarantina. Sedangkan sisanya tidak bergejala namun dianggap positif Flu Burung karena berada satu kandang dengan unggas lain yang mati mendadak.
Unggas yang terkena flu burung itu milik tiga peternak di Kampung Kebon Manggu, RT 05/04, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi.
"Jadi yang sakit ada sekitar 40 ekor unggas, dan sisanya tidak bergejala. Yang tidak bergejala itu ada di instalasi bio security atau didisinfektan," kata Tita saat dihubungi pada Kamis (2/3/2023).
Dia mengatakan seharusnya sisanya itu dimisnahkan namun tidak dilakukan karena saat ini sudah tidak ada lagi program penggantian.
"Harusnya sih satu kandang itu dimusnahkan, tapi kan tidak ada penggantian. Jadi karena tidak menyebar kemana-mana, maka kita lakukan bio security saja," jelas Tita.
Kepala Bidang Pertanian pada Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi Mita Mustikasari menambahkan pihaknya juga melakukan pembersihan atau desinfeksi lingkungan bersama dengan Dinas Kesehatan dan Kelurahan Padasuka. Selain lingkungan didesinfeksi, pemilik hewan juga diberi desinfektan untuk pelaksanaan desinfeksi mandiri.
"Kita juga sedang membuat surat edaran terkait kewaspadaan flu burung ini," ucap Mita.
Mita melanjutkan, penyebabnya munculnya flu burung itu diduga karena faktor cuaca. Sebab, berdasarkan hasil keterangan yang didapat para peternak tidak ada yang mendatangkan unggas dari luar Kota Cimahi.
Berbeda dengan kasus flu burung tahun 2017 yang memang karena adanya unggas yang didatangkan dari luar daerah. "2017 itu pernah ada kasus. Kalau yang sekarang. Kemungkinan besar dipengaruhi kondisi cuaca yang tidak menentu. Kadang hujan kadang panas, yang memicu terjadinya penyakit flu burung," jelasnya.