Flu Burung Ditemukan, Pj Wali Kota Cimahi Minta Siapkan Langkah Antisipasi Jelang Ramadan
ERA.id - Kasus flu burung yang menyerang ratusan unggas di Kota Cimahi mendapat perhatian lebih dari Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi, Dikdik Suratno Nugrahawan. Khususnya jelang Ramadhan.
Dikdik meminta masyarakat di Kota Cimahi yang memiliki unggas seperti ayam, itik dan yang lainnya untuk lebih waspada menyikapi adanya temuan kasus flu burung atau Avian Influenza (AI).
"Saya kira masyarakat harus lebih mengawasi ternaknya kalau yang punya ternak. Kalau ada kejadian segera melaporkannya kepada kami, Dispangtan untuk dilakukan tindak lanjutnya," imbuh Dikdik kepada wartawan pada Senin (6/3/2023).
Khusus menjelang Ramadan tahun ini, Dikdik meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait seperti Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi untuk memperketat pengawasan terhadap ternak yang masuk dari luar daerah.
"Menjelang hari Ramadan ini biasnaya kebutuhan masyarakat meningkat. Jadi nanti juga akan dilakukan pengawasan, Dispangtan biasanya ada tim. Mudah-mudaham bisa meminimalisir beredarnya daging yang tidak sehat," kata Dikdik.
Dia juga mengimbau kepada para pedagang untuk menjual ternak atau unggas yang betul-betul sehat dan layak dikonsumsi. "Kami juga mengimbau kepada pedagang betul-betul memastikan dagangannya sehat. Bukan hanya ayam, sapi kambing, kerbau harus layak konsumsi," tegas Dikdik.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pertanian pada Dispangtan Kota Cimahi Mita Mustikasari menegaskan, unggas yang masuk dari luar daerah ke Kota Cimahi harus menyertakan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).
"Iya setiap ternak yang masuk ke Kota Cimahi harus dilengkapi SKKH," tegasm
Dia mengatakan, syarat keterangan sehat dari daerah asal unggas maupun ternak itu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap penularan penyakit seperti flu burung.
Sebab meskipun kasus flu burung yang baru-baru ini ditemukan di Kota Cimahi bukan terinfeksi dari unggas yang masuk dari luar daerah, namun Kota Cimahi memiliki riwayat kasus flu burung tahun 2017 yang disebabkan unggas yang masuk.
"Kita kasus pernah ada tahun 2017 itu karena ada unggas yang ternyata terinfeksi flu burung masuk dari luar daerah. Tapi kalau yang sekarang kemungkinan dari faktor cuaca. Soalnya kita sudah telusuri, tidak ada hewan yang masuk dari luar," ungkap Mita.
Sebelumnya tercatat ada 172 ekor unggas yang terkonfirmasi flu burung di Kampung Kebon Manggu RT 05/04, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi.
Dari total unggas milik tiga peternak itu, 49 di antaranya mati, 40 ekor mengalami gejala klinis sedangkan sisanya masuk populasi yang terkonfirmasi sehingga harus dikarantina.
"Harusnya sih satu kandang itu dimusnahkan, tapi kan tidak ada penggantian. Jadi karena tidak menyebar kemana-mana, maka kita lakukan bio security saja," jelas kata Mita.