Apa Itu Defisit Nutrisi? Simak Penyebab dan Tanda-tandanya Berikut
ERA.id - Nutrisi, seperti vitamin dan mineral, penting bagi tubuh agar tetap berfungsi dengan baik. Nutrisi dapat ditemukan dalam makanan. Pemilihan menu makanan yang tepat dan sesuai sangat mempengaruhi keadaan kesehatan tubuh. Defisit nutrisi bisa menghambat metabolisme dan fungsi tubuh lainnya. Apa itu defisit nutrisi?
Mengutip dari Barbara, Glenora, Audrey, & Shirlee J., defisit nutrisi adalah ketidakcukupan asupan zat gizi dalam memenuhi kebutuhan energi harian karena asupan makanan yang tidak memadai atau karena gangguan pencernaan dan penyerapan makanan. Menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI tahun 2017, defisit nutrisi adalah asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme.
Nutrisi merupakan zat-zat penting dibutuhkan oleh tubuh dan didapatkan dari mengonsumsi makanan. Tubuh sangat membutuhkan asupan nutrisi supaya seluruh fungsi dapat berjalan dengan baik. Tanpa adanya nutrisi, manusia tidak bisa menjalankan aktivitas dengan baik karena sumber tenaga yang ada dalam tubuh berasal dari nutrisi.
Fungsi Utama Nutrisi Bagi Kesehatan
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
- Menjaga berat badan agar tetap ideal.
- Melindungi dan mempertahan kepadatan tulang dan gigi.
- Memperlambat tanda-tanda penuaan.
- Sumber energi dan vitalutas untuk hidup manusia.
Penyebab Defisit Nutrisi
- Ketidakmampuan menelan makanan.
- Ketidakmampuan mencerna dan menyerap nutrisi dari makanan.
- Peningkatan kebutuhan metabolisme.
- Faktor ekonomi (keuangan tidak mendukung untuk menyediakan makanan yang bergizi).
- Faktor psikologis (stres berkepanjangan yang membuat sulit makan).
Tanda-tanda Defisit Nutrisi
- Berat badan menurun minimal 10% di bawah rentang ideal.
- Mudah lelah dan konsentrasi menurun.
- Rambut rontok secara berlebihan.
- Gusi dan mulut mudah terkena luka dan sariawan.
- Bagian pipi dan mata menjadi lebih cekung.
- Kulit menjadi kering dan bersisik.
- Berkurangnya jaringan lemak dan otot di dalam tubuh.
- Pembengkakan di beberapa bagian tubuh, seperti kaki, wajah, dan perut.
- Mudah terserang penyakit karena sistem kekebalan tubuh yang menurun.
- Proses penyembuhan luka menjadi lebih lama dari biasanya.
- Nafsu makan menurun.
- Perubahan mood atau suasana hati yang drastis (mood swing).
Penyakit Yang Disebabkan Defisit Nutrisi
Anemia
Anemia merupakan keadaan tubuh yang kekurangan sel darah merah atau dalam dunia medis sering disebut dengan hemoglobin. Penyebab utama dari anemia adalah kekurangan asupan zat besi.
Zat besi berfungsi dalam memproduksi sel darah merah. Jika jumlah sel darah merah ini sedikit, maka jaringan dan organ tubuh tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup.
Anemia biasanya ditandai dengan tubuh lemah serta lesu, kesemutan pada kaki, berkurangnya nafsu makan, kuku rapuh, radang pada lidah, sakit kepala, dan kulit yang pucat. Namun, terdapat beberapa kasus di mana anemia ini tidak menimbulkan gejala sama sekali.
Beri-beri
Beri-beri terjadi karena tubuh seseorang kekurangan vitamin B1. Vitamin B1 berfungsi untuk mengatur kinerja otot dan sistem saraf. Terdapat dua jenis penyakit beri-beri, yaitu beri-beri basah dan beri-beri kering.
Beri-beri basah biasanya ditandai dengan sesak napas, denyut jantung meningkat, dan kaki bagian bawah membengkak. Sedangkan beri-beri kering dapat mempengaruhi sistem saraf sehingga akan merasakan kesemutan, susah berjalan, kesulitan bicara, dan fungsi otot kaki yang menurun.
Skorbut
Penyebab dari skorbut adalah tubuh yang kekurangan asupan vitamin C, sedangkan vitamin C sangat berperan penting dalam tubuh untuk membantu pembentukan kolagen, penyerapan zat besi, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Gejala skorbut di antaranya adalah nyeri otot dan sendi, mudah lelah, pembengkakan dan pendarahan pada gusi, menurunnya nafsu makan, munculnya titik merah di kulit, berat badan menurun, dan demam.
Kwashiorkor
Kwashiorkor terjadi karena kekurangan asupan protein. Nutrisi protein sangat berguna dalam memperbaiki dan membentuk sel dan jaringan tubuh serta mendukung proses penyembuhan luka.
Gejalanya antara lain kulit kering dan bersisik, kelelahan, rambut kering, perut buncit, pembengkakan di bawah kulit, sulit menambah berat serta tinggi badan. Konsumsi protein seperti daging, ikan, kacang-kacangan, atau makanan sumber protein lainnya mampu mencukupi kebutuhan protein.
Maramus
Maramus disebabkan kurangnya asupan kalori yang berasal dari karbohidrat maupun protein. Maramus dapat menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.
Gejala maramus antara lain adalah tubuh kurus dan tulang yang menonjol di beberapa bagian, kemudian kulit bagian lengan, pantat, wajah, dan lengan akan mengendur sehingga akan terlihat seperti orang tua.
Pencegahan Defisit Nutrisi
Pola hidup sehat dengan dilengkapi dengan pola makan sehat adalah cara utama pencegahan defisit nutrisi. Mengonsumi menu makanan harian dengan nutrisi yang lengkap, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, hingga mineral secara rutin dan konsisten. Hal ini bisa dikonsultasikan dengan Ahli Gizi untuk menata nutrisi sesuai kebutuhan tubuh masing-masing untuk mencapai keadaan cukup nutrisi.
Nutrisi ternyata memiliki peran besar dalam kesehatan tubuh, sedangkan kesehatan tubuh mempengaruhi kesehatan jiwa secara langsung. Semoga dengan mengetahui apa itu defisit nutrisi, dapat mencegah dan memperbaiki tubuh dari defisit nutrisi. Nutrisi cukup, tubuh berpeluang besar untuk tetap sehat.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…