Mengenal Profil Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG yang Sampaikan Potensi Gempa Besar di Indonesia

ERA.id - Profil Dwikorita Karnawati menjadi perhatian publik akhir-akhir ini. Hal tersebut karena informasi yang dia sampaikan terkait potensi gempa bumi besar di Indonesia.

Dwikorita Karnawati adalah Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Beberapa waktu lalu dia mengingatkan, fenomena gempa akibat patahan multisegmen seperti yang terjadi di Turki awal Februari lalu bisa terjadi di Indonesia.

"Sesar yang memiliki kemiripan dengan sesar di Turki, yaitu sesar Cimandiri, sesar ini mempunyai potensi gempa kuat yang dipicu oleh aktivitas multisegmen sesar aktif di dalam zona sesar Cimandiri," terang Dwikorita dalam Rakornas Penanggulangan Bencana di Jakarta, Kamis (2/3/2023) dikutip Era.id dari Antara.

Mengenal Profil Dwikorita Karnawati

Dwikorita Karnawati lahir di Yogyakarta, 6 Juni 1964. Dia mendapatkan gelar Sarjana Teknik Geologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1988. Pendidikan dia lanjutkan di Leeds University, Inggris, dan mendapatkan gelar Master of Engineering Geology pada 1992. Tahun 1996, Dwikorita mendapatkan gelar Ph.D of Earth Sciences di Leeds University.

Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG (antaranews)

Karier Rita, panggilan Dwikorita, dimulai dengan menjadi rektor UGM pada 2014 hingga 2017. Dia juga dikenal sangat aktif dalam mempromosikan dan mengembangkan Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya Nasional (MHEWS).

Rita juga diketahui melanjutkan penelitian mengenai Prediksi Bencana Hidrometeorologis dalam Program Post Doctoral di Tokyo University of Agriculture and Technology, Jepang tahun 1997. Setelah itu, pada 2003, dia menerima penghargaan Profesor Leverhulme untuk lebih mengembangkan penelitiannya dalam Sistem Peringatan Dini Longsor Berbasis Masyarakat di The Institute for Advanced Studies, Bristol University, Inggris.

Oktober 2011, penelitian yang digarap oleh Rita mengenai Sistem Peringatan Dini Longsor Berbasis Partisipasi Masyarakat terpilih sebagai salah satu penelitian terbaik kategori Pengurangan Risiko Bencana Tanah Longsor oleh International Consortium on Landslides (ICL). Hal tersebut berbuah penunjukan UGM sebagai Pusat Keunggulan Dunia untuk Pengurangan Risiko Bencana Tanah Longsor. 

Sejak 2015, Rita telah duduk di kursi Wakil Presiden International Consortium on Landslides (ICL). Secara aktif, Rita mempromosikan dan mengembangkan integrasi sensor teknis dan sensor manusia untuk sistem peringatan dini hidro-meteorologi. Pada 2018, salah satu produk inovatif timnya bahkan sudah menjadi referensi internasional (ISO 22327). Kemudian, tahun 2019 dia terpilih sebagai Ketua the Intergovernmental Coordination Group of Indian Ocean Tsunami Warning and Mitigation System (ICG/IOTWMS).

Selain mengembangkan Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya, Rita bekerja pada pengembangan kapasitas sumber daya manusia dan program pendidikan untuk mitigasi bencana sejak tahun 1997. Dia juga pernah menjadi koordinator untuk the ASEAN University Network – South East Asia Engineering Education Development Program (AUN Seed Net) bidang Mitigasi Bencana antara tahun 2004 dan 2014.

Rita secara remi menjadi kepala BMKG sejak November 2017. Di lembaga ini, dia aktif mendorong inovasi pada teknologi sistem peringatan dini dan sistem prakiraan berbasis dampak untuk meteorologi, klimatologi, dan geofisika yang didukung big data, artificial intelligent (AI), dan internet of things (IOT) yang juga terhubung ke media sosial, mobile aps, serta YouTube.

Itulah informasi profil Dwikorita Karnawati. Untuk tambahan, Rita telah menerima pengakuan dari mitra lokal, nasional, bahkan organisasi internasional terkait pekerjaannya. Dia juga pernah diundang sebagai pembicara kunci dalam konferensi, pertemuan, dan acara di berbagai universitas dan lembaga di berbagai negara.