Studi Tunjukkan Tingginya Serapan Karbon pada Gambut di Masa Depan
Tapi, dampaknya pada akhirnya akan melemah jika pemanasan berlanjut dengan lintasan meningkatnya. Tanah gambut adalah "penenggelam karbon" yang sangat penting, yang saat ini menyimpan lebih banyak karbon dibandingkan semua tumbuhan di dunia, kata satu studi yang kami kutip dari Antara, Rabu (11/9/2018).
Dalam studi yang disiarkan oleh University of Exeter, London, Inggris itu, satu tim internasional yang dipimpin oleh para peneliti di University of Exeter, menganalisis bagaimana "karbon ini menenggelamkan" dampak perubahan dalam menghadapi peningkatan temperatur global.
Studi itu memperlihatkan tanah tersebut bahkan akan menyimpan lebih banyak karbon pada masa depan dibandingkan dengan dugaan sebelumnya. Tapi peningkatan awal dalam penyimpanan karbon itu --yang diperkirakan berjumlah lima persen-- akan diseimbangkan dengan pengurangan penyimpanan di tanah gambut tropis di tempat seperti Wilayah Borneo dan Amazon.
Pembusukan di tanah gambut akan berlangsung cepat saat pemanasan iklim, yang berarti lebih banyak karbon dan metana dikeluarkan, tapi seluruh dampaknya di wilayah dataran tinggi akan meningkatkan penyimpanan karbon, kata penulis utama studi tersebut Dr. Angela Gallego-Sala dari University of Exeter.
"Namun, saat pemanasan berlangsung terus, tanah gambut tropis akan menyimpan lebih sedikit karbon sebab pembusukan akan berlangsung cepat tapi temperatur yang lebih tinggi di wilayah yang sudah hangat ini takkan mendorong pertumbuhan tanaman," kata Gallego-Sala.