Miris! Ditandu Belasan Jam untuk Melahirkan di RS, Ibu Hamil dan Bayinya di Luwu Utara Meninggal

ERA.id - Nasib malang menimpa seorang ibu muda dan bayinya di Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Wanita 18 tahun itu meninggal dunia dalam perjalanan mencari fasilitas kesehatan di wilayahnya saat hendak melahirkan.

“Meninggal dunia akibat mengalami pendarahan saat mau melahirkan, karena tidak cepat ditangani. Ibu dan bayinya bersamaan meninggal,” kata Amsal kerabat korban, dalam ketarangan tertulisnya kepada jurnalis, Rabu (22/3/2023).

Amsal bercerita, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (18/3/2023) sekitar pukul 07.00 WITA. Ibu muda ini membutuhkan bantuan karena hendak melahirkan sehingga dibawa oleh keluarga dan kerabatnya untuk berobat ke fasilitas kesehatan terdekat di wilayahnya.

Namun karena fasilitas kesehatan seperti puskesmas terdekat yang dianggap kurang memadai, ia kemudian dirujuk. “Ada sebenarnya (faskes), tapi kurang memadai jadi bidan bilang harus dirujuk di rumah sakit. Jadi kita bawa ke rumah sakit (Kecamatan) Masamba, jalan kaki,” ungkap Amsal.

Masamba adalah ibu kota kecamatan di Kabupaten Luwu Utara. Jaraknya dari Seko cukup jauh. Belum lagi medan berliku dan terjal membuat akses kendaraan sulit dijangkau. Sang ibu, kemudian ditandu oleh warga berjalan kaki menuju rumah sakit Masamba.

Mereka menghabiskan waktu berjam-jam lamanya untuk mendapat pelayanan medis. “Iye, jalan kaki ditandu sama warga bergantian. Pokoknya itu warga mulai jalan jam 7 pagi, kita sampai di Kecamatan Rongkong itu sekitar pukul 23.00 WITA (17 jam),” terang Amsal.

Setelah berjalan belasan jam, barulah di Kecamatan Rongkong, mereka menumpangi ambulans dan melanjutkan perjalanan menuju Rumah Sakit Andi Djemma Masamba. “Setelah sampai di sana (RS) korban ini ternyata sudah pendarahan, kemudian dicesarlah dalam keadaan pasien sudah koma,” ucap Amsal.

Malang tak dapat ditolak, ibunya dikabarkan lebih dulu menghembuskan nafas terakhirnya. Beberapa menit berselang, sang bayi juga dikabarkan meninggal.

“Seandainya cepat dilayani dan memadai faskes di kampung kami pasti korban masih bisa terselamatkan,” keluh Amsal.

Kedua korban dikabarkan telah dibawa ke kampung halamannya di Seko. Amsal menambahkan, kondisi ini sebenarnya miris karena sulitnya akses yang digunakan warga. "Kalau faskes tidak memadai setidaknya jalanan ini yang diperbaiki. Ini sudah faskes tidak ada, jalanan tidak ada, bagaimana kami hidup kalau begini," imbuh Amsal.