Mengenal Pesantren Kilat, Tujuan, dan Alasan Orang Tua Mendukung Anaknya Ikut
ERA.id - Pesantren kilat, juga dikenal sebagai Pesantren Intensif atau Pesantren Singkat, adalah sebuah bentuk pendidikan agama Islam yang dilakukan dalam waktu yang relatif singkat. Lebih lengkapnya, mari mengenal pesantren kilat melalui artikel berikut ini.
Waktu pelaksanaan pesantren kilat biasanya selama beberapa hari atau seminggu. Meskipun waktu belajarnya singkat, pesantren kilat sangat populer di kalangan masyarakat Muslim Indonesia.
Ketenaran pesantren kilat di masyarakat, terutama karena dianggap sebagai cara yang efektif untuk memperdalam pengetahuan agama dan memperkuat iman.
Mengenal Pesantren Kilat
Pesantren kilat biasanya diadakan pada saat-saat tertentu, seperti menjelang bulan Ramadhan atau saat-saat penting dalam kalender Islam lainnya. Pesantren kilat ini diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Islam, atau sekolahan-sekolahan.
Dilansir dari laman Lembaga Pendidikan Islam Sabilal Muhtadin, frasa pesantren kilat berasal dari kata santri, dengan awalan “pe”dan akhiran”an”yang berarti tempat tinggal santri.
Tokoh pendidikan Indonesia, Soegarda Poerbakawatja menjelaskan pesantren berasal dari kata “santri” yang berarti seseorang yang belajar agama Islam. Dengan demikian, pesantren mempunyai arti wadah orang-orang berkumpul dan belajar agama Islam.
Kemudian frasa kilat berarti “cepat sekali”. Dari kedua frasa tersebut dapat dimaknai jika pesantren kilat adalah tempat para santri belajar agama secara memadai dalam waktu yang tidak terlalu lama atau dalam jangka waktu tertentu secara terbatas.
Pesantren Kilat belajar apa saja?
Adapun materi-materi yang diajarkan dalam kegiatan pesantren kilat biasanya meliputi membaca Al-Qur’an, keimanan islam, Fiqih (ibadah), dan Akhlak.
Selain itu, para peserta dalam pesantren kilat dibagi menurut beberapa tingkat kemampuan berikut:
Kelompok pemula
Materi yang diajarkan dalam kelompok pemula adalah, belajar membaca Al-Qur’an dan amalan agama sehari-hari.
Kelompok lanjutan
Materi yang diajarkan kelompok lanjutan adalah belajar membaca kitab kuning dan diskusi dalam masalah-masalah islam yang bertemporer.
Perlu diketahui, para peserta yang mengikuti kegiatan pesantren kilat ada yang menginap dan yang paling banyak adalah yang tidak menginap.
Menurut ahmad tafsir menjamurnya pesantren kilat itu pada dasarnya akibat kemajuan sains dan teknologi, ditambah dengan kesibukan orang tua murid, sehingga tidak tersedianya waktu untuk mendidik anaknya dirumah, gejala kekhawatiran terhadap akhlak serta amalan agama anaknya, orang tua tidak menginginkan anaknya menjadi nakal dan sebagainya.
Apa tujuan dari pesantren kilat?
Terdapat beberapa tujuan dan motif yang mendorong orang tua memasukkan anaknya ke pesantren kilat di antaranya:
Agar anaknya Tidak Membangkang (nakal)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan tujuan ini sebenarnya lebih banyak untuk kepentingan orang tua itu sendiri dari pada untuk kepentingan anaknya.
Orang tua tidak terlalu mementingkan tujuan lain seperti agar anaknya mengetahui ajaran agama atau agar anaknya tulus dalam beribadah.
Mengisi Waktu
Diketahui, masa remaja adalah masa yang penuh dengan energi, sehingga jika tidak disalurkan dengan tepat maka dapat berimbas sangat berbahaya.
Para orang tua tahu bahwa waktu luang bagi anak dan remaja adalah waktu yang berbahaya jika tidak diisi atau dialihkan dengan kegiatan lain yang lebih bermanfaat.
Suplemen Pendidikan Agama
Menurut penelitian, pendidikan agama yang diberikan di sekolah saat ini kurang memuaskan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan masih banyak anak yang belum dapat membaca Al-Qur’an banyak anak yang tidak menjalankan sholat, banyak tawuran dan banyak anak yang masih suka berbohong.
Dapat disimpulkan jika motif-motif orang tua memasukkan anaknya ke pesantren kilat karena ada kekhawatiran dengan perkembangan anak mereka.
Selain mengenal pesantren kilat, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…