Angkat Kisah Kehidupan Generasi Sandwich, Webseries Rumah untuk Para Sociopreneur

ERA.id - Terlahir sebagai generasi sandwich, hidup saat ini memang terasa begitu menantang. Mulai dari kehidupan, percintaan, dan pernikahan. Untuk menggambarkan kehidupan generasi sandwich, webseries Rumah bergenre drama a bit comedy ini, mengangkat sedikit isu kehidupan di panti werda terkait tantangan generasi sandwich.

Mengisahkan 5 sekawan yang mempunyai tipikal masalah yang relevan dengan kehidupan, percintaan, dan pernikahan. Bersamaan dengan grand launching Zabetmart marketplace dilakukan juga grand launching pemutaran webseries. Webseries ini yang mulai tayang di Youtube setiap hari Sabtu dan Rabu, mulai dari Sabtu, 25 Maret 2023.

Mengenai webseries, Elizabeth AM Setiaatmadja sekalu pendiri Zabetmart yang juga menjabat sebagai Ambassador of Business Network International menjelaskan, para pemain dalam film ini melibatkan Michael Tjandra (presenter TV), Maya Muaya (penyanyi), hingga Julieth Wekan (Putri Indonesia Papua) serta teman-teman komunitas Business Network International.

"Selain itu produksi film melibatkan sang suami, Ade Yulianto dari PT Chronicles Studio Production. Jangan lupa nonton webseries ini di Zabetmart YouTube Channel," ujar ungkap Elizabeth AM Setiaatmadja.

Hadir dalam peluncuran ini 144 CEO yang tergabung dalam komunitas Business Network International, perwakilan Senior Living Hana, perwakilan Yayasan Karsa, perwakilan para sponsors, para influencers serta teman dan kerabat.

“Zabetmart diluncurkan untuk membantu referral secara corporate bagi para business owner yang tergabung di komunitas, oleh sebab itu Partner di Zabetmart sudah pasti terkurasi dan terpercaya serta membuka peluang reseller/dropshipper bagi masyarakat Indonesia," ucapnya.

Menurut Liz, sapaan akrab untuk Elizabeth AM Setiaatmadja, semua partners  juga diberikan kesempatan untuk menjadi donatur pengadaan air bersih di desa-desa di berbagai pelosok Indonesia lewat Yayasan Karsa yang bekerja sama dengan KOSTRAD.

“Kita mendorong lahirnya para sociopreneur baru yang membantu kehidupan sosial masyarakat. Sebab bagaimanapun kita sebagai pengusaha tidak bisa dilepaskan dari lingkungan sosial kita, dan dengan bisnis kita, kita juga bisa mengatasi persoalan yang terjadi di masyarakat.”

Selama ini Liz dikenal sebagai pengusaha multi talenta yang sangat peduli dengan tujuan sosial. Dia mewarisi jiwa tersebut dari ayahnya, Jahja Setiaatmajda (Presdir BCA) & ibunya Winny Setiaatmadja (salah satu pengurus Panti Werda Hana), Uniknya Liz, meskipun bisa memanfaatkan kemudahan yang dimiliki ayahnya, namun Liz lebih memilih untuk mengembangkan karirnya sendiri dari nol dan membangun business dan networking sendiri.

Sejumlah jejak Liz dalam kegiatan sosial itu yang cukup popular di kalangan masyarakat saat COVID 19 yaitu menjadi pelopor “Gerakan Peduli Medis baju APD Rp 55.000”.

Melalui gerakan ini, Liz dan teman-teman garmen memproduksi baju APD dengan harga modal dan mengorganize para pengusaha garmen lainnya untuk ikut memproduksi baju APD dengan harga modal juga di saat harga APD melonjak tinggi, lalu Liz mengatur distribusi ke seluruh Rumah Sakit dan Puskesmas di Indonesia yang membutuhkan serta dalam waktu singkat menggalang donasi dari para dermawan bagi para tenaga kesehatan. Inisiatif lain adalah membangun rumah singgah dan perawatan bagi warga Suku Anak Dalam di Jambi, dan banyak lain.