Kapan dan Berapa Kali Sikat Gigi saat Puasa? Simak Penjelasan Berikut
ERA.id - Bau mulut tidak sedap saat berpuasa adalah hal yang wajar. Namun, hal tersebut bisa dicegah dengan sikat gigi secara tepat. Lalu, kapan dan berapa kali sikat gigi saat puasa perlu dilakukan?
Hukum Sikat Gigi saat Puasa
Sebagian orang khawatir sikat gigi akan membatalkan puasa sebab memasukkan air dan pasta gigi ke dalam mulut. Namun, dalam pandangan Islam, seperti apakah hukum dari sikat gigi saat puasa?
Dikutip Era.id dari NU Online, Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani menjelaskan bahwa hukum berkumur dan sikat gigi saat puasa adalah makruh (Nihayatuz Zain).
ومكروهات الصوم ثلاثة عشر: أن يستاك بعد الزوال
Artinya: Hal yang makruh dalam puasa ada tiga belas. Salah satunya bersiwak setelah Zuhur, (lihat Nihayatuz Zein fi Irsyadil Mubtadi’in, cetakan Al-Maarif, Bandung, Halaman 195).
Namun, jika Anda ingin melakukannya, hal tersebut perlu dilakukan dengan hati-hati. Dalam Al-Majmu’: syarah al-Muhadzdzab, Imam Nawawi mengatakan bahwa kehati-hatian harus diperhatikan saat menggosok gigi sebab jika ada material yang masuk ke tenggorokan, baik air, pasta gigi, maupun bulu dari sikat gigi, maka puasa orang tersebut batal, bahkan jika itu dilakukan dengan tidak sengaja.
لو استاك بسواك رطب فانفصل من رطوبته أو خشبه المتشعب شئ وابتلعه افطر بلا خلاف صرح به الفورانى وغيره
Artinya: Jika ada orang yang memakai siwak basah. Kemudian airnya pisah dari siwak yang ia gunakan, atau cabang-cabang (bulu-bulu) kayunya itu lepas kemudian tertelan, maka puasanya batal tanpa ada perbedaan pendapat ulama. Demikian dijelaskan oleh al-Faurani dan lainnya. (Abi Zakriya Muhyiddin bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmu’, Maktabah al-Irsyad, Jeddah, juz 6, halaman 343).
Waktu dan Berapa Kali Sikat Gigi saat Puasa
Menyikat gigi terlalu sering tidak boleh dilakukan sebab dikhawatirkan akan ada air atau pasta gigi yang sengaja (atau bahkan sengaja) masuk ke tenggorokan dan tertelan. Oleh sebab itu, Anda perlu tahu waktu yang tepat untuk menyikat gigi dan seberapa sering dilakukan.
Dengan demikian, Anda bisa tetap menjaga kesehatan mulut dan gigi (termasuk masalah bau mulut) tanpa merusak ibadah puasa. Para ulama menyarankan sigat gigi dilakukan sebelum waktu imsak atau setelah buka puasa. Jika ada kondisi mendesak yang mengharuskan sikat gigi saat siang, Anda bisa menggunakan kayu siwak tanpa pasta gigi.
Mulut butuh perhatian yang lebih sebab menjadi gerbang pertama kesehatan tubuh, termasuk saat puasa. Ketika Anda berpuasa, Anda tidak makan dan minum selama seharian. Hal tersebut menurunkan produksi air liur sehingga mulut menjadi lebih kering dari biasanya.
Akibatnya, bakteri bisa lebih mudah berkembang di dalam mulut. Bakteri bisa menyebabkan mulut berbau tidak sedap dan memicu kerusakan gigi. Anda bisa mengatasi masalah tersebut dengan memperbanyak minum air putih dan mengonsumsi makanan bernutrisi tinggi saat sahur dan buka.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah menyikat gigi dua kali sehari, yaitu setelah sahur dan sebelum tidur. Dengan demikian, puasa bisa berjalan dengan baik, kesehatan mulut dan gigi tetap terjaga.