Meski Belum Terbentuk, PSI Nyatakan Masuk Koalisi Besar: Kita Ingin Kawal Jokowi
ERA.id - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berminat gabung ke dalam koalisi besar, yang rencananya meleburkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Ketua Umum PSI Giring Ganesha mengatakan, partainya menyatakan diri akan bergabung dengan koalisi yang mendapat restu dari Presiden Joko Widodo.
"Dengan bismillahirrahmaniraahim, PSI tegak lurus masuk dalam koalisi tim Jokowi mulai hari ini," kata Giring di Jakarta, Rabu (5/4/3034).
Giring mengatakan, sejak awal PSI berdiri selalu mengikuti dan menduukung program-program kerja Jokowi. Oleh karena itu, apa yang sudah dilakukan pemerintahaan saat ini perlu untuk dilanjutkan di masa mendatang.
"Kami berpikir bahwa ada capaian-capaian dari Pak Jokowi yang memang harus dijaga, ada pencapaian harus diteruskan, disempurnakan," katanya.
"Karena itu, kita ingin mengawal Pak Jokowi dari awal sampai nanti di masa depan," imbuh Giring.
Sementara, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengatakan, dengan keputsan tersebut maka partainya akan mulai membangun komunikasi intens dengan partai-partai politik.
Khususnya dengan partai politik yang tergabung dalam KIB yaitu Partai Golkar, PAN, dan PPP serta KIR yang digagas Partai Gerindra dan PKB.
"PSI merasa ini sudah saatnya untuk kita membangun komunikasi yang lebih intens dalam tenda besar koalisi pendukung Pak Jokowi," ucapnya.
"Saat ini sudah mulai semakin menemukan bentuknya koalisi dari partai-partai pendukung Pak Jokowi, di situ ada KIB, di situ juga ada KIR, yang kemudian mungkin akan disebut koalisi besar yang masih terus mencari bentuknya, tapi komunikasi yang lebih intens sekarang sedang terus kita bangun," papar Grace.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo memberi lampu hijau apabila Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagar Partai Golkar, PAN, dan PPP menggabungkan diri dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang digagas Partai Gerindra dan PKB.
Wacana pembentukan koalisi besar itu mencuat setelah Presiden Jokowi bertemu dengan lima ketua umum partai dari dua koalisi tersebut dalam acara Silaturahmi Ramadan yang digelar PAN pada Minggu (2/4).
Adapun lima ketua umum yang dimaksud yaitu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subinato, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono.