Aturan Makan Kurma Muda dan Manfaat yang Ditawarkan
ERA.id - Usia kurma muda biasanya sekitar 120 hari, sedangkan kurma matang 150 hari. Tekstur, rasa, dan warna dari kurma muda berbeda dengan kurma matang. Kurma muda tidak lembek seperti kurma matang. Teksturnya lebih garing saat digigit dan rasanya tidak terlalu manis.
Meski demikian, kurma muda juga memiliki kandungan yang baik layaknya kurma matang. Kurma muda bahkan disebut berefek baik bagi program kehamilan. Lalu, bagaimana aturan makan kurma muda? Simak penjelasan berikut yang dirangkum Era.id dari berbagai sumber.
Manfaat Kurma Muda untuk Pria Terkait Program Kehamilan
Berdasarkan penelitian terhadap model tikus, ekstrak buah kurma bisa meningkatkan proses pembentukan sperma dan konsentrasi hormon seks pria. Ini karena dalam kurma muda terdapat senyawa fitokimia, seperti vitamin A dan selenium, yang berperan melindungi fungsi testis dan stres oksidatif.
Kurma muda juga mengandung banyak antioksidan, seperti vitamin C, flavonoid, fenolik, vitamin E, dan vitamin A yang bisa menurunkan risiko kematian sperma. Di Timur Tengah, bagian serbuk sari kurma (date palm pollen/DPP) dipercaya mampu mengatasi masalah ketidaksuburan, terutama pada pria.
Berdasarkan penelitian terhadap tikus dan kelinci jantan, serbuk sari kurma bisa meningkatkan jumlah dan kualitas sperma, serta meningkatkan kadar hormon testosteron yang dimiliki tikus jantan. Namun, percobaan pada manusia menunjukkan hasil bahwa serbuk sari kurma bisa meningkatkan jumlah sperma, memperbaiki gerak sperma, dan meningkatkan hasrat seksual, serta hormon reproduksi pria yang memiliki gangguan kesuburan.
Manfaat Kurma Muda untuk Wanita Terkait Program Kehamilan
Antioksidan yang dimiliki kurma muda bisa meningkatkan kualitas sel telur dan perkembangan embrio awal. Kurma muda mengandung polifenol yang cukup tinggi, yaitu 50,2 milligram. Hal tersebut punya potensi untuk memberikan kesuburan bagi wanita.
Dalam penelitian yang dilakukan seperti penelitian pada pria, serbuk sari kurma dapat meningkatkan kadar estrogen dan progesteron yang punya peran dalam sistem reproduksi. Sementara, efek kesuburan bagi wanita dari serbuk sari kurma belum diteliti lebih lanjut.
Aturan Makan Kurma Muda
Buah kurma, baik yang matang maupun muda, memang memberikan manfaat kesehatan. Namun, jumlahnya tetap perlu dibatasi. Kurma matang ataupun kurma muda sebaiknya tidak dimakan lebih dari 6—8 buah per hari (pada orang sehat) dan tidak lebih dari 2—3 buah per hari (orang dengan diabetes).
Cara mengonsumsi kurma muda untuk program kehamilan tidaklah susah. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan.
· Konsumsi langsung
· Diseduh menjadi sari kurma. Caranya adalah menumbuk buah kurma muda tanpa biji sampai halus atau menjadi serbuk.
· Mencampurkan kurma muda dengan buah lain saat membuat jus, seperti buah apel, wortel, tomat, dan sebagainya.
· Memasukkan kurma muda pada olahan makanan, seperti sup dan bubur. Cara ini berlaku untuk kurma utuh ataupun kurma tumbuk.
Manfaat Kurma
Ada banyak manfaat yang dimiliki kurma, baik kurma matang maupun kurma muda. Berikut ini adalah berbagai manfaat kesehatan dari kurma.
1. Mencegah penyakit
Tingginya kadar antioksidan dalam kurma bisa membuat kekebalan tubuh meningkat. Kurma juga bisa jadi pengganti gula yang bisa mencegah anemia karena mengandung zat besi.
2. Melancarkan Pencernaan
Kurma punya serat yang tinggi sehingga bisa memperlancar pencernaan. Dalam kurma matang terdapat 0,6 gram serat, sedangkan kurma muda 6,7 gram serat (dalam 100 gram).
3. Meningkatkan hormon oksitosin
Hormom oksitosin atau hormon cinta pada ibu menyusui bisa membantu merangsang produksi ASI setelah persalinan. Selain itu, hormon ini bisa membuat suami istri semakin mesra dan intim sebab oksitosin juga bisa memudahkan proses orgasme.
4. Membantu persalinan secara normal
Ketika persalinan dilakukan dengan cara yang normal, seorang ibu butuh energi yang banyak untuk diri sendiri dan janin di rahimnya. Kurma bisa memberikan tambahan energi untuk membantu proses persalinan normal.
Konsumsi kurma beberapa minggu sebelum persalinan bisa membantu pelebaran rahim sehingga induksi tidak perlu dilakukan. Hal tersebut juga mengurangi waktu persalinan.