Singgung Soal Media Asing, SBY: Kita Kejar Hingga Ujung Dunia
Hal tersebut ia sampaikan di acara HUT ke-17 PD di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018). Memang SBY tak mengatakan secara langsung kabar dari pemberitaan media Asia Sentinel, meski begitu dirinya dan Partai Demokrat merasa difitnah.
"Negara kita negara hukum, bukan negara kekerasan, saya pastikan kita akan gunakan hak hukum kita untuk menyelesaikan masalah ini. Akan kita kejar sampai ke ujung dunia manapun," kata SBY dalam pidatonya seperti dikutip dari Antara.
Presiden keenam RI itu menegaskan berita bohong yang dipublikasi media asal Hong Kong, Asia Sentinel merusak dan menghancurkan nama baik Demokrat serta dirinya.
Dia mengaku memahami kemarahan serta kegusaran kader terhadap tangan-tangan asing yang mengobok-obok urusan bangsa Indonesia serta melakukan fitnah keji di musim politik.
"Saya memahami kemarahan para kader Demokrat terhadap tangan-tangan asing yang mengobok-obok urusan bangsa kita. Saya tahu para kader Demokrat gusar karena fitnah keji ini dimunculkan di musim pemilu, sehingga pihak yang menyebarluaskan fitnah ini juga memiliki motif dan kepentingan politik," jelasnya.
Namun, dia menyerukan kepada seluruh kader untuk tidak main hakim sendiri melainkan menempuh upaya hukum secara konstitusional.
"Ini juga berlaku bagi pihak-pihak di dalam negeri yang ikut-ikutan memfitnah dan merusak kehormatan kita," lanjutnya.
Kendati demikian, SBY memastikan dirinya akan tetap kuat dan tegar dalam menghadapai segala serangan politik yang ditujukan kepadanya. Tak lupa ia menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan kepadanya.
Sementara itu Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menegaskan selama 10 tahun kepemimpinannya SBY tidak pernah menyakiti pers, namun kini ia dan Partai Demokrat harus menerima fitnah melalui pemberitaan menyudutkan oleh laman berita asing.
Menurut Hinca, dalam pemberitaaan laman berita tersebut Asia Sentinel telah beropini dengan mengaitkan kasus Century dengan SBY dan Demokrat. Demokrat menilai pemberitaan Asia Sentinel penuh kejanggalan.
"Artinya pemberitaan mereka itu tidak mengejar sebuah karya jurnalistik investigasi, tapi memang hanya beropini dan begitu bangganya mereka ketika sudah viral," ujar Hinca.
Nah supaya kalian paham, media asing asal Hong Kong bernama Asia Sentinel menyebutkan dalam sebuah pemberitaan berhasa Inggris tentang adanya konspirasi pencurian uang negara sebesar 12 miliar dolar AS yang melibatkan 30 pejabat negara dan mencucinya melalui perbankan internasional.
Laporan berjudul "Indonesia's SBY Government: Vast Criminal Conspiracy" yang ditulis John Berthelsen itu juga menyebutkan ada keterkaitan Ketua Umum Demokrat SBY dengan kasus Bank Century serta adanya dana Century yang masuk ke Partai Demokrat. Pemberitaan yang disebut Demokrat sebagai fitnah itu sempat dikutip sejumlah media arus utama di Indonesia, tanpa melakukan konfirmasi kepada SBY atau Partai Demokrat.