BPKH Dukung Indonesia Jadi Pusat Industri Halal Global
ERA.id - Anggota Pelaksana BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji) Indra Gunawan berharap industrialisasi produk halal dapat menjadi solusi dalam mendukung Indonesia sebagai pusat industri halal global.
Maka, untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan jaminan atas kehalalan suatu produk sangat penting untuk diperhatikan salah satunya melalui sertifikasi halal.
"Penerbitan UU No. 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH) merupakan upaya untuk membesarkan kapasitas produksi industri halal di Indonesia yaitu dengan diwajibkannya sertifikasi halal atas setiap produk yang dijual," ujar Indra Gunawan di Jakarta, Minggu (16/4/2023).
Selain memberikan jaminan rasa aman bagi konsumen karena produk yang dikonsumsi bebas dari unsur haram. Sertifikasi juga dapat menjadi bukti legalitas bahwa produk diproduksi dengan cara yang baik.
Bahkan berdasarkan hasil survei pengaruh sertifikasi halal kepada dunia usaha (2022) yang dilakukan oleh Bank Indonesia, menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan telah mendapat manfaat dari kepemilikan sertifikat halal, antara lain kemudahan dalam pemasaran produk (89,7%), peningkatan omzet produk tersertifikasi halal (69,3%), serta perluasan pasar domestik (62,7%).
"Percepatan dan kolaborasi menjadi kunci untuk memperluas manfaat serta merealisasikan Indonesia sebagai pusat Industri halal dunia,"kata nya.
Tentunya, pada kesempatan ini Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bersama Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menggelar Forum Dialog Sinergi Percepatan Ekosistem Sertifikasi Halal di Aula Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang Jawa Timur.
Ia mengatakan forum ini merupakan rangkaian kegiatan pemaparan materi dan diskusi interaktif yang menghadirkan narasumber ahli sesuai dengan bidangnya.
Kegiatan ini diperuntukkan bagi seluruh stakeholder dan lembaga terkait ekosistem sertifikasi halal di Kota Malang. Utamanya dalam rangka mendorong dan mengakselerasi perkembangan industri halal Indonesia menuju pusat dunia.
"Kegiatan bertujuan untuk mendukung program pemerintah untuk percepatan sertifikasi produk halal, memperkuat pasokan rantai nilai halal (halal value chain/HVC) secara terintegrasi dan mendorong terbentuknya ekosistem halal menuju Indonesia sebagai pusat industri halal dunia," katanya.
Diketahui Indonesia terus menempati posisi sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Berdasarkan Laporan The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) edisi 2023 menyebutkan, jumlah populasi muslim di Indonesia mencapai 237,55 juta jiwa.
"Jumlah tersebut merupakan yang terbanyak di antara negara-negara ASEAN, maupun secara global. Oleh karena itu, dengan jumlah populasi muslim terbanyak, sudah sepatutnya Indonesia menjadi pusat industri halal dunia,"katanya.