Bahaya Terlalu Banyak Makan Makanan Bersantan Saat Lebaran, Hati-hati!
ERA.id - Pada Hari Raya Idul Fitri, setelah menjalani tradisi bermaaf-maafan, banyak orang yang akan menyantap makanan bersantan seperti gulai daging, opor ayam, dan rendang. Konsumsi makanan bersantan juga akan cenderung meningkat pada hari raya tersebut, sebab banyak orang yang menjadikan hari spesial tersebut sebagai hadiah setelah berhasil puasa selama satu bulan penuh. Lantas apakah bahaya terlalu banyak makan makanan bersantan?
Walaupun terasa enak disantap, sayangnya makan santan secara berlebihan dapat mengakibatkan beberapa gangguan kesehatan. Di bawah ini adalah bahaya santan jika dikonsumsi dengan berlebihan.
Asam Lambung Meningkat
Bagi Anda yang mempunyai asam lambung, pada umumnya dokter akan memberikan saran agar Anda menghindari makanan berlemak tinggi, pedas, asam, atau santan. Hal ini disebabkan jenis makanan tersebut bisa meningkatkan produksi asam lambung dan berpotensi mengakibatkan perut menjadi perih.
Santan termasuk unsur makanan yang perlu diwaspadai, sebab bahan makanan yang dibuat dari perasan daging kelapa ini mengandung lemak jenuh yang tinggi. Banyaknya lemak tak jenuh dalam pencernaan selanjutnya akan memengaruhi peningkatan produksi asam lambung.
Berat Badan Meningkat
Selain memiliki kandungan lemak yang tinggi, santan juga mengandung karbohidrat yang tinggi. Kandungan ini akan berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi dengan berlebihan.
Salah satu dampak jika kebanyakan makan santan dengan kandungan karbohidrat yang tinggi ini adalah peningkatan berat badan. Apalagi, makanan bersantan pada momen Idul Fitri pada umumnya dikombinasikan dengan nasi, ketupat, dan kerupuk yang juga memiliki kandungan karbohidrat.
Saat dibarengi dengan aktivitas yang minim setelah Lebaran, badan Anda pun kemungkinan akan melebar karena asupan karbohidrat yang berlebihan.
Muncul Jerawat
Kebanyakan mengonsumsi santan kelapa juga dapat meningkatkan kadar minyak alami yang ada di bawah kulit karena terkontaminasi lemak jenuh.
Hal tersebut akan berlanjut pada penyumbatan pori-pori, peningkatan jumlah komedo, dan memicu tumbuhnya jerawat.
Kandungan lemak yang tinggi pada santan juga dapat meningkatkan produksi minyak alami pada kulit wajah Anda. Jika kondisi ini Anda biarkan dan diperparah dengan tidak rajin membersihkan wajah, maka risiko tumbuhnya jerawat akan semakin tinggi.
Diare
Kadar serat tinggi pada santan kelapa juga bisa menimbulkan gas yang berlebih dan memicu penekanan pada saluran pembuangan. Kondisi ini selanjutnya membuat proses pengentalan dan pengerasan feses menjadi sulit terjadi.
Kondisi ini mengakibatkan munculnya keluhan nyeri perut dan diare. Masalah yang muncul pada lambung seperti di atas juga dapat menjadi pemicu diare.
Berisiko Terkena Penyakit Jantung
Konsumsi santan yang berlebihan dalam makanan dapat meningkatkan LDL atau kolesterol jahat dalam darah, sehingga risiko penyakit jantung dan stroke akan meningkat. Hal ini dikarenakan lemak atau kolesterol jahat yang membuat timbunan plak dan menimbulkan sumbatan dalam pembuluh darah Anda.
Kadar Kolesterol Meningkat
Setiap 300 ml santan mengandung hampir 90 persen lemak jenuh dari total kebutuhan harian orang dewasa normal. Demikian pula dengan seporsi kelapa kering yang biasanya dimanfaatkan sebagai bumbu rendang dan serundeng.
Bahkan, secangkir kelapa kering mengandung lemak jenuh lebih dari 100 persen dari batas atas yang disarankan. Dengan tingginya kandungan lemah jenuh di dalam santan kelapa, risiko tingginya kadar kolesterol pun akan meningkat.
Demikianlah beberapa bahaya terlalu banyak makan makanan bersantan. Sebaiknya Anda tetap melakukan kontrol saat konsumsi makanan pada hari lebaran. Sebab, semua hal akan mendatangkan manfaat jika diberikan dalam porsi yang pas.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…