Ungkit Jasa Masa Lalu, Gerindra Sindir Sandiaga Uno: Sekarang Posisinya Bagus tapi Tergoda Survei
ERA.id - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyinggung peran dan jasa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di balik moncernya karir politik Sandiaga Uno. Dia menilai menteri pariwisata dan ekonomi kreatif (meparekraf) itu tengah tergoda hasil survei dan ambisi politik.
Hal ini menanggapi hengkangnya Sandiaga Uno dari Partai Gerindra dan memilih berpindah ke partai politik lain.
"Pak Sandi itu masuk Gerindra 2014. Tahun 2016 wacana untuk menjadikan dia gubernur Jakarta menguat, waktu itu dia bukan orang terkenal, bahwa dia dikenal sebagai pengusaha iya, tapi sebagai seorang new comer di bidang politik belum ada yang kenal," kata Muzani di Tangerang, Banten, Senin (24/4/2023).
Muzani mengatakan, Sandiaga dapat mengawali karir politiknya berkat Prabowo yang menggadang-gadangnya sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
Lalu pada 2017, Sandiaga terpilih mendampingi Anies Baswedan sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta untuk bertanding melawan pasangan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.
"2017 (Sandiaga) terpilih menjadi wakil gubernur DKI Jakarta bersama Anies Baswedan atas perjuangan semua kader Gerindra, rakyat Jakarta, dan tentu saja rekomendasi Pak Prabowo Subianto," ucapnya.
Tak lama menjabat sebagai wakil gubernur DKI, Sandiaga dipilih Prabowo untuk mendampingi sebagai calon wakil presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Pasca pilpres, Presiden Joko Widodo menunjuk Sandiaga sebagai menparekraf.
Menurut Muzani, pencapaian Sandiaga di dunia politik terbilang moncer sebab adanya campur tangan Partai Gerindra.
"Dari sisi ini sebenarnya ini posisi politik yang diraih olehnya di Gerindra sangat cepat, dibanding dengan banyak kader partai Gerindra lainnya," katanya.
Namun, saat karir politiknya cemerlang, Sandiaga justru memilih meninggalkan Partai Gerindra. Muzani menduga, hal itu dipucu hasil survei yang kerap menempatkan elektabilitas Sandiaga di posisi teratas sebagai bakal calon wakil presiden.
"Ketika posisinya sekarang ini cukup bagus, dengan reputasi dan keterkenalan yang sudah luas dikenal masyarakat, sepertinya dia tergoda oleh survei, tergoda oleh konten, hasrat dan keinginan politiknya," kata Muzani.
Meski begitu, dia mengaku tak tahu pasti apa rencana Sandiaga di balik keputusannya meninggalkan Partai Gerindra dan pindah ke partai politik lain.
Dia hanya menduga, hal itu dilakukan Sandiaga untuk memenuhi ambisi politiknya.
"Saya tidak tahu apa yang menjadi harapan dan agendanya," imbuhnya.
"Dia berpamitan meninggalkan kita untuk meloncat ke partai yang lain. Mungkin itu cara dia untuk mendapatkan posisi-posisi politik, loncat dari satu partai ke partai yang lain. Nanti pindah, loncat lagi ke partai yang lain, saya tidak tahu," imbuhnya.
Meski begitu, pilihan Sandiaga untuk keluar dari Partai Gerindra diklaim justru menambah semangat kader partainya untuk berjuang memenangkan Prabowo sebagai presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Ini makin membulatkan kita semuanya untuk meyakinkan bahwa Prabowo Subianto pada 2024 harus terpilih. Karena proses ini ternyata mendapatkan tantangan dan rongrongan, bukan hanya dari luar, ternyata juga dari dalam," ucap Muzani.
Diberitakan sebelumnya, Sandiaga menyatakan pamit dari Partai Gerindra. Keputusannya itu dituangkan dalam sepucuk surat untuk Prabowo yang dititipkan kepada Ketua Harian Partai Gerindra.
Surat itu disampaikan saat Sandiaga bersilaruhmi ke kediaman Dasco pada Minggu (23/4).
Kabar Sandiaga hengkang dari Partai Gerindra sudah lama terdengar. Rencananya, dia akan bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).