Mengenal Apa Itu Doorwat Effect yang Sebabkan Orang Tiba-Tiba Lupa

ERA.id - Anda mungkin pernah tiba-tiba lupa dengan sesuatu yang akan dilakukan, padahal baru beberapa menit (atau bahkan detik) berselang. Dalam kondisi ini Anda bisa merasa bingung dan gregetan. Perlu Anda tahu, kondisi ini disebut dengan doorway effect? Apa itu doorway effect?

Doorway effect merupakan kondisi ketika pikiran teralihkan meski baru beberapa saat. Hal tersebut membuat seseorang lupa dengan apa yang akan dilakukan atau diucapkan.

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Doorway Effect

Berdasarkan penelitian, para ilmuwan menyebut efek doorway atau efek pembaruan lokasi tampak nyata, tetapi hanya terjadi saat otak sedang sibuk. Dikutip Era.id dari Science Alert, beberapa peneliti melakukan uji coba menggunakan virtual reality (VR) untuk melihat lebih jauh mengenai doorway effect yang membuat seseorang tiba-tiba lupa.

Dalam penelitian tersebut, 74 orang diminta bergerak melalui ruang tiga dimensi (3D) yang dibuat oleh komputer. Orang-orang tersebut mencoba mengingat objek tertentu yang ada di ruang sebelumnya. Objek yang dimaksud terdiri dari beberapa jenis, misalnya kerucut biru atau salib kuning.

"Pada awalnya kami tidak dapat menemukan doorway effect sama sekali, jadi kami pikir mungkin orang-orang mengingat segalanya," ungkap Oliver Baumann, psikolog dari Bond University di Australia.

"Jadi kami membuatnya lebih sulit dan meminta mereka melakukan tugas penghitungan mundur sembari berpindah-pindah untuk memuat memori kerja mereka," lanjut dia.

Hal tersbeut membuat para relawan harus melupakan apa yang sedang terjadi. Para peneliti menjelaskan, kelebihan memori para relawan membuat mereka lebih rentan mengalami doorway effect.

 Ilustrasi seseorang lupa mau melakukan apa (pexels)

Jadi, doorway effect terjadi jika seseorang secara kognitif sedang dalam keadaan rentan yang membuat orang tersebut tiba-tiba lupa dengan apa yang akan dia lakukan.

Ketika penelitian, para peneliti meminta para relawan berjalan menyusuri koridor yang dipartisi dan menyaksikan orang lain melakukan kegiatan yang sama saat menyelesaikan tugas memori. Hal tersebut rupanya tidak menunjukkan bukti doorway effect.

Para peneliti kemudian memiliki dugaan bahwa bukan doorway effect yang menyebabkan seseorang lupa tiba-tiba, melainkan berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain yang sangat berbeda. Perubahan pemandangan tiba-tiba tersebut yang membuat pikiran seseorang siap menerima sesuatu yang baru.

"Contoh yang biasa adalah berpindah-pindah di department store. Naik lift di antara tingkat ritel mungkin tidak berpengaruh pada ingatan kita, tetapi berpindah dari ritel ke tempat parkir mungkin menyebabkan kita melupakan sesuatu yang perlu kita beli," terang Baumann.

Ketika relawan mendapatkan tugas mental, kemungkinan besar mereka melupakan sesuatu yang tidak setinggi penelitian sebelumnya, bahkan meski otak sibuk dan kemungkinan besar lebih terbebani. Meskipun begitu, para peneliti menjelaskan bahwa ada cara untuk mengelola atau mengurangi doorway effect.

Hal yang bisa dilakukan adalah fokus pada apa yang ingin dilakukan dan menjaganya agar tidak terganggu oleh hal lain. Baumann menjelaskan bahwa kemampuan otak dalam mengelompokkan dan mengelola memori bisa memberikan manfaat yang besar dalam berbagai situasi.

"Jika otak mengira berada dalam konteks yang berbeda, maka ingatan itu termasuk dalam jaringan informasi yang berbeda," kata Baumann.

"Secara keseluruhan (mengatasi penyebab lupa), hal itu lebih mungkin terjadi daripada Anda harus memiliki satu ruang kerja raksasa tempat semuanya terhubung tanpa sekat atau partisi," tandasnya terkait apa itu doorway effect.