Memahami Efek Mandi Air Dingin untuk Bayi dan Waktu Ideal untuk Melakukannya
ERA.id - Bagi orang dewasa, mandi dengan air dingin bisa berdampak baik, misalnya untuk kesehatan kulit dan memberikan efek segar. Namun, adakah efek mandi air dingin untuk bayi?
Ini adalah hal yang perlu ditinjau ulang. Orang tua disarankan untuk menggunakan air hangat saat memandikan bayi, terutama pada bayi yang belum berusia satu tahun. Namun, bukan berarti bayi tidak boleh mandi air dingin sama sekali.
Dikutip Era.id dari the asian parent, bayi sebenarnya boleh mandi dengan air dingin. Namun, orang tua harus tahu kapan hal tersebut mulai boleh dilakukan. Bayi yang usianya masih terlalu dini sebagiknya tidak dimandikan dengan air dingin.
Jadi, masa awal sebaiknya bayi dimandikan dengan air hangat. Secara bertahap, secara perlahan-lahan bayi bisa diperkenalkan dengan air dingin seiring bertambahnya usia.
Efek Mandi Air Dingin untuk Bayi dan Usia Idealnya
Ketika sudah memasuki usia anak-anak, orang tua disarankan melatih anak untuk mandi dengan air dingin. Hal tersebut bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Meski demikian, waktu pastinya tidak ditentukan secara jelas sebab bergantung pula pada suhu lingkungan dan kondisi anak.
Para ahli berpendapat, anak bisa mulai diperkenalkan dengan air dingin untuk mandi saat usianya sudah enam bulan. Pada usia tersebut, fisik bayi belum sempurna tetapi fisiknya sudah lebih kuat. Pada usia tersebut semestinya bayi juga sudah diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI).
Menurut dokter spesialis anak RS Brawijaya, Attila Dewanti, usia ideal bayi untuk mandi dengan air dingin adalah enam bulan.
"Bayi yang baru lahir apalagi prematur, tidak boleh dimandikan pakai air dingin. Jika bayinya normal paling tidak hingga usia 2 bulan, tapi idealnya sampai usia 6 bulan," terang Attila dalam Workshop Baby Spa yang digelar di Graha Unilever, Jakarta.
Sementara itu, ada beberapa syarat yang harus dipahami oleh orang tua saat ingin memandikan bayi berumur di bawah enam bulan dengan air dingin. Beberapa syarat tersebut adalah suhu lingkungan tidak terlalu dingin atau panas, bayi lahir dengan kondisi normal, bayi sehat dengan berat badan tidak kurang dari 2,5 kg, bayi punya fisik sehat, dan bayi tidak punya risiko alergi dingin atau hal lain yang bisa menyebabkan ia hipotermia.
Pendapat lain mengatakan bahwa bayi sebaiknya tidak dimandikan dengan air dingin sebelum menginjak usia satu tahun. Bayi dan anak-anak memiliki kulit yang lebih tipis daripada orang dewasa. Lapisan lemak di tubuhnya juga belum terlalu tebal.
Jika bayi dimandikan dengan air dingin, hal yang dikhawatirkan adalah bayi mengalami hipotermia, bahkan dengan level yang lebih parah daripada orang dewasa. Bayi kurang dari satu tahun dan anak dengan kondisi gizi buruk punya risiko lebih besar mengalami hipotermia jika mandi dengan air dingin. Hipotermia adalah hal yang tidak bisa dianggap sepele. Kondisi ini bisa berakibat fatal.
Mandi air dingin bisa memberikan berbagai manfaat kesehatan, misalnya membantu memproduksi sel darah putih sehingga bayi punya daya tahan tubuh yang lebih baik. Efek yang lain adalah bayi menjadi lebih aktif, energik, dan sehat secara fisik. Namun, beberapa pendapat menyebutkan bahwa bayi dengan usia tertentu dan kondisi tertentu tidak disarankan mandi dengan air dingin terlebih dahulu.
Orang tua sebaiknya mempertimbangkan tindakan yang akan dipilih secara bijak. Salah satu efek buruk mandi air dingin untuk bayi yang bisa terjadi adalah hipotermia. Demi menghindari efek yang tidak baik, orang tua sebaiknya tidak terburu-buru memandikan bayi dengan air dingin.