Puslabfor Polri Sebut Tak Ada Kandungan Racun di Tubuh Kasat Narkoba Polres Jaktim yang Tewas Tertabrak Kereta
ERA.id - Puslabfor Polri telah melakukan pemeriksaan ke organ-organ di tubuh Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Buddy Alfrits Towoliu yang ditemukan tewas di dekat rel Stasiun Jatinegara.
Hasil pemeriksaan dari darah, urine, potongan hati, rambut, dan swap kuku tangan kiri dan kanan ialah tidak ditemukan kandungan racun di tubuh AKBP Buddy.
"Setelah kita lakukan detail dan teliti dengan metode-metode yang sudah kita tentukan di labfor, dari keenam barang bukti yang kita terima tersebut ternyata kita dapatkan hasil untuk pestisida seluruhnya negatif. Arsenik seluruhnya negatif, sianida seluruhnya negatif, alkohol negatif dan juga narkobanya negatif," kata Kabid Kimia Biologi Forensik Puslabfor Polri, Kombes Wahyu Marsudi saat konferensi pers di Polres Metro Jakarta Timur, Senin (1/3/2023).
Dokter forensik RS Polri, dr Asri Pralebda menambahkan luka-luka yang dialami AKBP Buddy karena kekerasan benda tumpul, yakni akibat benturan benda berkecepatan tinggi.
"Kami juga melakukan screening test terhadap kandungan napza dan alkohol dari urine jenazah, dan hasilnya negatif," ujar Asri.
Kapolres Metro Jakarta Timur (Jaktim), Kombes Leonardus Simarmata mengungkapkan kronologi AKBP Buddy Alfrits Towoliu sebelum ditemukan tewas tertabrak kereta. Awalnya, Buddy dan sepupunya, Jhon Edi Toliu berangkat dari rumah ke Polres Jaktim dengan mobil yang telah disiapkan istrinya dan tiba pukul 05.45 WIB. AKBP Buddy lalu menuju ke ruang kerjanya dan makan makanan yang disiapkan istrinya.
"Selanjutnya korban minum obat dari dokter pasca operasi batu empedu," kata Leonardus.
Setelah itu korban mencoba tidur namun tidak bisa. AKBP Buddy lalu mengganti pakaiannya dengan kemeja berwarna putih. Dia kembali mencoba tidur namun tetap tidak bisa. Korban kembali berganti pakaian dengan memakai kaos dan jaket hitam. Sekira pukul 09.11 WIB, AKBP Buddy keluar dari Polres Jaktim dengan berjalan kaki seorang diri.
Berdasarkan rekaman CCTV, AKBP Buddy terlihat berada di depan Stasiun Jatinegara sekira pukul 09.21 WIB. Korban berjalan kaki seorang diri dari arah timur dengan memakai pakaian yang sama, yakni kaos dan jaket hitam.
Dari keterangan masinis dan asisten masinis Kereta Api Tegal Bahari jurusan Pasar Senen-Tegal, Leonardus menyebut kereta masuk ke Stasiun Jatinegara dengan kecepatan 27 km per jam dengan jarak 300 meter. Saat itu saksi melihat AKBP Buddy berdiri seorang diri sambil menengok kanan dan kiri di pinggir tembok pembatas area rel kereta dengan Jalan Raya Bekasi Timur.
"Kemudian saksi melihat korban berjalan ke rel jalur tiga atau tempat TKP yang akan dilewati oleh kereta api. Selanjutnya korban tertabrak dan meninggal dunia sekira pukul 09.31 WIB," ungkap Leonardus