Cara Kerja Ear Candle dalam Upaya Pembersihan Kotoran Telinga

ERA.id - Telinga merupakan salah satu organ yang sangat penting. Telinga tak hanya berfungsi sebagai alat untuk mendengar suara, tetapi juga dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Menjaganya tetap sehat dan bersih adalah hal yang bisa kita lakukan agar fungsinya tetap baik.

Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah membersihkan telinga dari kotoran telinga secara rutin. Ear candle merupakan satu di antara banyak cara membersihkan telinga yang bisa dilakukan. Namun, apakah cara kerja ear candle aman? Simak penjelasan berikut, dikutip Era.id dari berbagai sumber.

Cara Kerja Ear Cadle

Ear candle atau lilin telinga menjadi teknik pembersihan kotoran telinga yang cukup populer. Cukup banyak orang yang mencoba teknik ini untuk mendapatkan telinga yang bersih.

Meski demikian, berdasarkan penelitian pada 1996 di beberapa negara, ear candle dinilai tidak memberikan hasil yang berarti terhadap pembersihan lubang telinga. Teknik ini bahkan berpotensi menyebabkan penyakit telinga serius.

Ilustrasi perempuan alami masalah pada telinga (freepik)

Ear candle sudah menjadi pengobatan alternatif dan tradisional sejak zaman dahulu. Biaya yang dikeluarkan dianggap relatif lebih murah dibandingkan perawatan di dokter. Selain itu, lilin ini bisa dijual bebas (salon, spa, dll) dan mudah dipraktikkan.

Cara kerja ear candle adalah dengan meletakkan sebuah lilin di salah satu lubang telinga, kemudian lilin tersebut dibakar. Hal tersebut diharapkan bisa memunculkan tekanan negatif telinga sehingga kotoran telinga tertarik keluar. Pendapat yang lain menyebutkan ear candle melunakkan kotoran yang keras.

Orang yang akan melakukan terapi ear candle merebah dengan posisi tubuh menyamping. Biasanya, terapi ini dilakukan selama 10—20 menit. Setelah itu, bagian bawah dari lilin (bagian yang ada di lubang telinga) akan diperlihatkan telah berwarna kehitaman.

Hal tersebut disebut sebagai kotoran telinga yang telah keluar. Jika tidak, dikatakan bahwa kotoran akan keluar dengan sendirinya di keesokan hari.

Keamanan dari Ear Candle

Para ahli di Amerika Serikat pernah melakukan penelitian terhadap 122 orang ahli THT di Seattle, Amerika Serikat. Berdasarkan catatan kunjungan ke klinik, didapatkan data bahwa 21 kasus luka pada telinga terjadi akibat terapi dengan ear candle.

Penelitian juga dilakukan terhadap cara kerja ear candle. Berdasarkan pemeriksaan dengan alat khusus (timpanometri), diketahui bahwa tekanan negatif tidak terbentuk pada telinga. Dengan kata lain, cara kerja ear candle yang mengandalkan sistem penyedotan untuk membersihkan kotoran telinga tidak benar.

Sementara, ahli telinga di Kanada melakukan penelitian terhadap pendapat kedua mengenai cara kerja ear candle, yaitu melumerkan serumen yang keras sehingga akan keluar sendiri pada keesokan harinya. Berdasarkan pengukuran suhu pada dasar ear candle, diketahui bahwa suhu yang tercatat adalah 22° C—jauh dari suhu normal tubuh. Lalu, bagaimana suhu tersebut bisa melumerkan kotoran telinga?

Berdasarkan penelitan subjektif pada 2014 di Inggris, para ahli meneliti orang-orang yang melakukan terapi ear candle dengan tujuan menghilangkan keluhan telinga berdenging, pusing berputar, gangguan pendengaran, rasa penuh pada telinga, stres berat, dan migren. Namun, penelitian tersebut menunjukkan bahwa—secara subjektif—pasien tidak merasakan hasil yang berarti.