Berbagai Fakta Paus Orca, Lumba-Lumba Pemuncak Rantai Makanan

ERA.id - Beberapa penyelam Indonesia mengabadikan momen pertemuan mereka dengan beberapa orca atau paus pembunuh di Bolsel, perairan laut Sulawesi Utara. Hal tersebut mengundang rasa penasaran masyarakat mengenai fakta paus orca.

Momen menarik pertemuan dengan orca di laut dibagikan oleh Reinhard Santoso dan Ribka Malise melalui akun media sosial Instagram masing-masing, @reinhardsantoso dan @ribka.malise.

Dalam unggahan tersebut, kedua penyelam tampak sedang berenang di kedalaman laut. Tiba-tiba, mereka melihat sekelompok orca tidak jauh dari tempat mereka berada. Jarak para penyelam dengan para orca hanya beberapa meter.

Tiga orca terekam oleh kamera para penyelam. Para orca tersebut tampak berenang dengan tenang dan mengabaikan para penyelam yang sedang terkagum oleh keindahan mereka.

Berbagai Fakta Paus Orca

Orca (Orcinus orca) atau paus pembunuh (kadang juga disebut paus orca) merupakan mamalia laut yang menempati puncak rantai makanan di laut. Salah satu fakta paus orca yang harus Anda tahu adalah mereka bukanlah paus.

Meski orang Indonesia menyebut binatang ini paus, sebenarnya orca termasuk keluarga lumba-lumba. Bisa dibilang, mereka adalah lumba-lumba terbesar dan terganas. Fakta yang lain, paus pembunuh punya nama “pembunuh”, tetapi hampir tak pernah membunuh manusia di alam liar. Untuk informasi lebih banyak mengenai orca atau paus pembunuh, simak penjelasan berikut seperti dikutip Era.id dari Live Science

Paus pembunuh atau orca berburu anjing laut di atas es (YouTube)

1.    Tubuh orca

Seperti telah disampaikan sebelumnya, orca merupakan anggota terbesar dari keluarga lumba-lumba. Ukuran tubuh paus pembunuh jantang lebih besar dibandingkan betina.

Paus pembunuh terbesar yang pernah tercatat memiliki barat 10.000 kg dengan panjang 9,8 meter. Selain ukuran, ada dua hal yang jadi ciri khas dari paus pembunuh, yaitu sirip punggung yang panjang dan warna tubuh yang hitam putih, terutama bagian mata.

Warna tubuhnya membantu paus pembunuh dalam menyamarkan diri mereka dengan mengaburkan garis besarnya di dalam air. Tubuh lumba-lumba ini cukup berbeda dengan lumba-lumba lain sebab tampak lebih bulat.

Meski demikian, bentuk tubuhnya tetap menunjang untuk melesat di dalam air. Mereka bahkan termmasuk mamalia laut tercepat dengan kecepatan berenang lebih dari 56 km/jam. Tak hanya itu, paus pembunuh dibekali gigi-gigi besar yang bisa tumbuh hingga 10 cm.

2.    Makanan orca

Paus pembunuh berada di puncak rantai makanan di laut. Tidak ada hewan lain yang menjadikannya hewan buruan—hiu pun tak berani. Makan paus pembunuh cukup banyak, antara lain berbagai jenis ikan, burung laut, dan cumi-cumi. Namun, makanan utama mereka adalah anjing laut.

Tak hanya binatang yang lebih kecil, mereka juga bisa membunuh dan memangsa paus yang lebih besar dari tubuhnya. Beberapa jenis hiu juga kadang menjadi incarannya, tetapi tidak dimakan seutuhnya melainkan dibunuh untuk diambil organ tubuh tertentu.

Dalam berburu, paus pembunuh memiliki banyak senjata yang membuatnya menjadi predator puncak. Mereka memiliki kecepatan, ukuran tubuh, kekuatan, gigi-gigi tajam, dan ekolokasi. Namun, ada senjata terbaik yang tak dimiliki oleh predator lain di laut, yaitu kecerdasan.

Paus pembunuh adalah predator komunal. Mereka biasa menggunakan “bahasa” tertentu yang dipahami oleh kelompoknya. Masing-masing kelompok paus pembunuh bisa memiliki “dialek” yang berbeda-beda.

Dengan kecerdasannya, mereka menyusun strategi bersama sebelum mulai memburu mangsa. Kemudian, paus pembunuh akan menjalankan strategi tersebut dengan baik dan indah. Menyaksikan cara mereka berburu anjing laut menjadi salah satu pemandangan menakjubkan dan menegangkan di lautan.

3.    Habitat orca

Paus pembunuh atau orca hidup di setiap lautan di seluruh dunia. Mereka telah mampu beradaptasi dengan iklim yang berbeda-beda, baik di perairan hangat sekitar khatulistiwa maupun perairan beli di kawasan Kutub Utara dan Kutub Selatan.

Fakta paus orca yang lain, mereka mampu melakukan perjalanan yang sangat jauh. Berdasarkan salah satu penelitian, sekelompok orca melakukan perjalanan dari perairan Alaska ke perairan dekat California tengah. Jarak tempuhnya kurang lebih 1.900 km.